Sebenarnya, saat ini pemain-pemain yang mengisi lini tengah Timnas dan khususnya Timnas U-20, semuanya jelas punya kualitas. Alasannya sederhana, jika tak punya kualitas, tak mungkin dipanggil timnas.
Dan kita tahu, meski ada pemain yang bagus di klub, belum tentu akan bagus juga di Timnas. Karena ini Timnas. Tekanannya juga jelas berbeda.
Namun tampaknya ada satu nama, yang menurut publik serta pengamat, seperti luput dalam pantauan tim scouting Timnas.
Pemain ini masih muda. Serba bisa atau versatile meski kemampuan maksimalnya akan keluar jika dipasang sebagai gelandang box-to-box.
Pemain ini juga tampaknya nyaman bermain di bawah tekanan. Apalagi dia sudah dipercaya menjadi bagian utama skuat yang sedang menatap gelar juara musim ini.
Masih muda, menjadi bagian integral dalam tim yang menatap gelar juara. Jawabannya cuma satu: Ananda Raehan Alief.
Ananda Raehan Alief atau lebih dikenal dengan Ananda Raehan adalah gelandang muda penuh potensi milik PSM Makassar.
Anak muda kelahiran Makassar 19 tahun yang lalu ini merupakan produk asli PSM Makassar Junior. Dan Ananda Raehan boleh dibilang beruntung karena pelatih Bernardo Tavares tak ragu untuk mengkombinasikan isi skuatnya dengan pemain senior dan pemain muda.
Dan karena pengalamannya sebagai pencari bakat di raksasa Portugal, FC Porto serta pernah menjadi asisten pelatih tim junior Benfica dan Sporting CP, maka mudah saja Bernardo Tavares menilai potensi yang ada dalam diri Ananda Raehan.
Tanpa ragu, Bernardo Tavares memasang Ananda Raehan di lini tengah bersama pemain senior seperti Wiljan Pluim dan M. Arfan.
Dengan formasi 5-3-2 andalan Bernardo Tavares, Ananda Raehan yang punya kemampuan pressing yang bagus. Terutama jika dalam kondisi PSM sedang tidak memegang bola.
Biasanya saat lawan mulai masuk ke area tengah PSM, Ananda Raehan dibantu oleh wing back, biasanya Yacob Sayuri langsung memberikan pressing kepada lawan.
Ananda Raehan juga pintar dalam membuka ruang. Jika ada rekannya yang menarik pemain lawan, Ananda Raehan dengan cerdik merangsek masuk ke posisi yang ditinggalkan lawan. Ini bisa dengan mudah dia lakukan karena Ananda Raehan punya mobilitas yang tinggi.