Dan karena pengalamannya sebagai pencari bakat di raksasa Portugal, FC Porto serta pernah menjadi asisten pelatih tim junior Benfica dan Sporting CP, maka mudah saja Bernardo Tavares menilai potensi yang ada dalam diri Ananda Raehan.
Tanpa ragu, Bernardo Tavares memasang Ananda Raehan di lini tengah bersama pemain senior seperti Wiljan Pluim dan M. Arfan.
Dengan formasi 5-3-2 andalan Bernardo Tavares, Ananda Raehan yang punya kemampuan pressing yang bagus. Terutama jika dalam kondisi PSM sedang tidak memegang bola.
Biasanya saat lawan mulai masuk ke area tengah PSM, Ananda Raehan dibantu oleh wing back, biasanya Yacob Sayuri langsung memberikan pressing kepada lawan.
Ananda Raehan juga pintar dalam membuka ruang. Jika ada rekannya yang menarik pemain lawan, Ananda Raehan dengan cerdik merangsek masuk ke posisi yang ditinggalkan lawan. Ini bisa dengan mudah dia lakukan karena Ananda Raehan punya mobilitas yang tinggi.
Bahkan di antara semua pemain U-20 di musim ini, Ananda Raehan yang paling banyak mencatatkan menit bermain.