All We NeeD Is Stefano Lilipaly

Jalan pikiran pelatih kepala Timnas Indonesia, Shin Tae-yong memang benar-benar harus dipertanyakan. Bagaimana bisa dari 29 pemain yang dipanggil untuk ikut pemusatan latihan di Turki guna persiapan menghadapi Piala Asia 2023 di Qatar pada awal 2024 nanti, tidak ada nama Stefano Lilipaly. Padahal, pesepak bola kelahiran Arnhem yang tersohor dengan Battle of Arnhem di penghunjung Perang Dunia Kedua tersebut sedang gacor-gacornya bersama Borneo FC. Bayangkan, saat ini Papa Jax, panggilan akrab Stefano Lilipaly telah mengemas 9 gol dan 11 assist, serta berperan dalam 57% partisipasi gol klub berjuluk Pesut Etam tersebut. Berkat catatan apik tersebut, saat ini Borneo FC nyaman bertengger di puncak klasemen Liga 1 musim 2023-2024 dengan 51 poin dan berpeluang sangat besar bisa lolos ke babak playoff. Tapi catatan apik musim ini dianggap angin lalu saja oleh Shin Tae-yong. Padahal Stefano Lilipaly tergolong pemain yang sangat versatile. Main di sisi kiri, bisa. Sisi kanan, ayo. Tengah, sepele. Apalagi coba kekurangannya? Benar-benar Shin Tae-yong ini perlu dibawa ke dokter bedah agar semua tau apa yang ada di dalam kepalanya. Malahan Pratama Arhan, Duta Indonesia untuk Jepang dan jaminan mutu penjualan merchandise Tokyo Verdy untuk penggemar sepak bola serta kolektor di Tanah Air, yang masuk dalam daftar 29 nama pemain Timnas Indonesia yang dibawa ke Turki. Dan alasan pelatih yang prestasinya di level Internasionl cuma berhasil memulangkan Jerman di Piala Dunia 2018 tersebut juga bikin cemas dan membuat geleng-geleng kepala, persis pajangan boneka anjing yang kerap ada di dashboard angkot kesayangan. Kata Shin Tae-yong, alasan kenapa Pratama Arhan turut dipanggil adalah karena justru Pratama Arhan jarang mendapat kesempatan tampil bersama Tokyo Verdy. Sungguh menggelikan. Padahal performa Pratama Arhan bersama Timnas Indonesia setelah hijrah dari Semarang ke Tokyo terus menurun. Hanya lemparan mautnya yang mendapatkan spotlight. Memangnya main bola cuma lemparan ke dalam doang apa? Dan saat ini lini serang Timnas Indonesia, terutama dalam hal kreatifitas serangan terlihat biasa-biasa saja. Bahkan cenderung monoton. Marcelino Ferdinan, Witan Sulaeman, serta Egy Maulana Vikri hanya kumpulan anak muda kebanyakan gocek. Mau buntu pokoknya gocek. Sukur-sukur bisa dapat lemparan ke dalam. Ketebak kelanjutannya. Sementara Stefano Lilipaly adalah sosok yang matang dan punya segudang pengalaman. Suatu hal yang tidak ada di skuat Timnas Indonesia saat ini. Tapi terserah sajalah. Paling-paling kiprah Timnas Indonesia di Piala Asia nanti cuma begitu-begitu saja. All We Need is Stefano Lilipaly!

Baca Juga