Davronov tidak sendirian. Ada alumni Piala Dunia U-17 yang juga nyasar ke Liga 1 bahkan aktif hingga setidaknya saat ini.
2. Luiz Marcelo Morais dos Reis alias Lulinha
Nama pemain tersebut adalah Luiz Marcelo Morais dos Reis alias Lulinha. Gelandang serang milik Madura United ini bagian dari skuat Brasil U-17 di Piala Dunia U-17 2007 bersama si kembar Rafael dan Fabio da Silva yang kemudian membela Manchester United.
Karir Lulinha bersama Brasil U-17 lumayan mentereng. Piala CONMEBOL U-17 tahun 2007 berhasil dia persembahkan.
3. Joanderson
Ada juga Joanderson yang gagal bersama Persik Kediri pada musim 2022-2023 lalu. Penyerang kelahiran 16 Februari 1996 ini adalah bagian dari skuat Brasil U-17 di Piala Dunia U-17 2013 yang berlangsung di Uni Emirat Arab.
4. Guilherme Batata
Namun jika bicara pemain Brasil alumni Piala Dunia U-17 yang pernah berada di skuat yang terbilang elit dan pernah nyasar bermain di Indonesia, maka Guilherme Batata adalah jawabannya.
Batata adalah pilihan utama pelatih Brasil U-17, Lucho Nizzo dalam perhelatan Piala Dunia U-17 2009 di Nigeria bersama Alison, Neymar, Casemiro, serta Philippe Coutinho.
Batata juga berhasil membawa Brasil U-17 juara Piala CONMEBOL U-17 tahun 2009.
Batata kemudian menjadi andalan di PSS Sleman selama dua musim dari 2019 hingga 2021 sebelum pindah ke Persela Lamongan pada musim 2021-2022.
5. Brian Ferreira
Argentina juga pernah mengirimkan pemain alumni Piala Dunia U-17, Brian Ferreira.
Gelandang serang yang sekarang berusia 29 tahun ini diingat berkat gol spektakuler dari tengah lapangan saat Argentina jumpa Jepang di Piala Dunia U-17 2011 Meksiko.
Brian Ferreira kemudian menjadi rekan Batata di PSS Sleman, kemudian pindah ke Persela Lamongan dan PSIS Semarang
6. Fode Camara
Tapi dari kelima nama pemain di atas, masih belum ada yang mampu menyamai status legenda Fode Camara di kompetisi sepak bola Indonesia.
Fode Camara adalah alumni Piala Dunia U-17 1989 yang diselenggarakan di Skotlandia.
Membela Guinea U-17, Camara keluar sebagai top skor dengan koleksi tiga gol.
Fode Camara kemudian menjadi legenda PKT Bontang.
Camara kemudian kembali ke PKT Bontang pada tahun 2012 yang saat itu sudah berubah nama menjadi Bontang FC, tapi kali ini sebagai pelatih.