Piala Dunia

Julian Alvarez: Dari Bangku Cadangan Jadi Tandem Terbaik Messi di Lapangan

122
JUlian Alvarez
Julian Alvarez dan Lionel Messi. Foto: Istimewa

Timnas.co tampil gemilang pada pertandingan semifinal antara Argentina vs Kroasia, Rabu (14/12) dini hari tadi. Dual golnya mengantarkan Albiceleste ke partai puncak , Qatar.

Kegemilangan Julian Alvarez di lini depan Argentina tak lepas dari keberadaan .

Alvarez dan Messi jadi duo menakutkan Argentina saat ini. Meski berbeda level dan generasi, ketajaman keduanya menjadi bukti manjurnya duo junior-senior racikan Lionel Scaloni.

Datang dari bangku cadangan

Alvarez sejatinya bukan pilihan utama Lionel Scaloni. Pelatih 44 tahun itu lebih banyak memasangkan Lionel Messi dengan striker Inter Milan, Lautaro Martinez.

Seperti di laga melawan Arab Saudi. Dengan formasi 4-4-2, Lautaro Martinez dipasang sebagai striker kanan mendampingi Messi di kiri.

Namun, keberadaan Lautaro tak cukup mengimbangi agresivitas Messi di lapangan.

Masih dengan formasi yang sama, Scaloni kembali menduetkan Lautaro dan Messi pada pertandingan kedua melawan Meksiko.

Lautaro sebenarnya punya kans membuka kran gol dan menambah keunggulan 2-0 Argentina pada pertandingan tersebut.

Messi beberapa kali memberi sodoran umpan manis, tapi lagi-lagi gagal dimaksimalkan menjadi gol.

Tumpulnya Lautaro Martinez bikin Scaloni mengubah taktik. Dia memasang formasi 4-3-3 dengan trio Julian Alvarez, Lionel Messi, dan Angel di Maria di depan.

Formasi ini cukup memberi angin segar di lini serang Albiceleste. Alvarez, sukses menambah keunggulan Argentina di menit 67 setelah Mac Allister melakukannya di awal babak kedua.

Di babak perdelapan final, Alvarez mendapatkan starter keduanya di Piala Dunia tahun ini.

Ia sukses menggandakan keunggulan Argentina di babak kedua setelah Messi membuka keunggulan di babak pertama.

Di perempat final melawan Belanda, Scaloni mencoba racikan baru dengan formasi 5-3-2. Alvarez tetap dipercaya menjadi tandem Lionel Messi.

Meski tidak mencetak gol, tetapi pemain pemilik nomor punggung 9 ini tetap menjadi bagian dari perjuangan mengalahkan Belanda hingga tembus semifinal.

Man of The Match (MOTM) sebenarnya

Di laga semifinal, duet senior-junior ini kembali mengisi lini depan Argentina dengan formasi 4-4-2.

Exit mobile version