Timnas.co – Kapten Timnas Argentina, Lionel Messi mengungkapkan bahwa kekalahan Albiceleste dari Arab Saudi di laga perdana penyisihan, membantu ia dan rekan-rekannya menjadi lebih kuat.
Argentina mengawali Piala Dunia 2022 dengan buruk. Secara mengejutkan mereka kalah 1-2 dari tim non unggulan, Arab Saudi. Hal ini menjadi pukulan berat bagi Lionel Messi dkk.
Di seluruh media sosial, Argentina menjadi bahan tertawaan. Bagaimana tidak, Arab Saudi yang dipandang harusnya menjadi tempat untuk mencari poin, justru mampu membekuk Tim Tango dengan sederet bintang.
Argentina yang awalnya menjadi tim yang diunggulkan bisa menjuarai Piala Dunia 2022, Qatar, mulai diragukan bisa lolos dari fase grup.
Kekalahan dari Arab Saudi membuat peraih dua kali juara dunia ini terperosok ke dasar klasemen Grup C.
Di laga kedua penyisihan grup melawan Meksiko, tim asuhan Lionel Scaloni di ambang jurang. Sekali lagi kalah maka bisa dipastikan mereka angkat koper dari Qatar.
Hal ini menjadi beban besar bagi Messi, karena dimungkinkan Piala Dunia tahun ini menjadi Piala Dunia terakhir baginya yang sudah menginjak usia 35 tahun.
Lawan Saudi saja kalah, apalagi Meksiko. Kalimat ini pun kerap terlontar, dan semakin menegaskan bahwa Argentina bakal tersingkir. Berkaca dari penampilan buruk mereka melawan Tim Elang Hijau di laga perdana.
Lionel Messi membuktikan kelasnya. Ia menjawab keraguan publik dengan penampilan briliannya melawan Meksiko.
Messi memecah kebuntuan timnya lewat gol spektakuler dari luar kotak penalti. Tak cuma mencetak gol, Messi juga mampu membuat assist cantik untuk gol Enzo Fernandez.
La Pulga menyelamatkan muka Argentina dengan menggilas Meksiko 2-0. Membuka lagi harapan untuk lolos ke fase gugur.
Di laga terakhir penyisihan melawan Polandia, Lionel Messi dkk membuktikan diri sebagai tim unggulan. Kemenangan 2-0 atas Lewandowski cs membawa mereka yang sebelumnya terpuruk di dasar klasemen, kini naik memimpin Grup C dengan raihan 6 poin.
Di fase gugur, mental juara Argentina makin tak terbendung. Mulai dari membekuk Australia 2-1 di babak 16 besar, kemudian mengakhiri perlawanan Belanda 4-3 lewat drama adu penalti di babak perempatfinal.
