Timnas.co – Maroko ulangi sejarah 36 tahun silam setelah mendepak Portugal dari Piala Dunia 2022, Qatar.
Bermain di Stadion Al Thumama, Sabtu (10/12) tadi malam, Maroko mampu mempecundangi Cristiano Cs dengan skor tipis 1-0.
Gol kemenangan Maroko dicetak oleh Youssef En Neysri di menit 42. Hasil ini mengantarkan Maroko ke semifinal pertama mereka.
Tim berjuluk Singa Atlas ini, sebenarnya, bukan anak kemarin sore di Piala Dunia.
Sejarah mencatat, Maroko telah enam kali mengikuti pesta sepakbola empat tahunan ini.
Enam kali keterlibatan Maroko di Piala Dunia terjadi pada tahun 1970, 1986, 1994, 1998, 2018, dan 2022.
Terlepas dari rekor baru di tahun ini, Maroko lebih dulu mencatat rekor lain pada Piala Dunia 1970 sebagai tim dari wilayah Afrika yang meraih satu poin di fase grup.
Kemudian pada Piala Dunia 1986 Maroko menjadi negara wilayah Afrika pertama yang memuncaki grup sekaligus lolos babak 16 besar.
Ulang sejarah 36 tahun lalu
Kemenangan atas Portugal tadi malam sejatinya bukan yang pertama untuk Maroko.
Anak asuh Walid Regragui pernah melakukannya 36 tahun silam atau di Piala Dunia 1986.
Saat itu, Maroko langsung dihadapkan dengan ujian berat di fase grup.
Sebagai tim yang masih berkembang, Maroko langsung tergabung ke dalam grup neraka, yang dihuni Inggris, Polandia, dan Portugal.
Kendati demikian, Maroko ternyata bisa tampil perkasa. Inggris ditahan imbang 0-0. Polandia yang diperkuat Michel Platini juga sama.
Di pertandingan ketiga melawan Portugal, Maroko dituntut harus menang agar bisa bertahan lebih lama di Piala Dunia. Begitu juga dengan Portugal.
Namun, lagi-lagi, Maroko tampil bak bom kejut. Portugal digilas dengan skor meyakinkan 3-1.
Hasil itu membuat Portugal terdepak dari Piala Dunia 1986 setelah dipastikan menjadi juru kunci di fase grup.
Sejarah manis 36 tahun silam itu terulang lagi di babak delapan besar Piala Dunia 2022.
Satu gol Youssef En Neysri pada menit ke-42 kembali mengirim Portugal ke negaranya dengan kepala tertunduk.
Sementara Maroko melaju bersama sejarah baru mereka sebagai tim dari wilayah Afrika pertama yang menembus semifinal.
