TIMNAS.CO – Polemik AFF berkepanjangan, PSSI tegas ultimatum pelatih yang tolak lepas pemain ke Timnas.
Sudah diketahui bahwa sebelumnya Timnas memanggil para pemain untuk bergabung di Piala AFF 2023.
Namun, beberapa pelatih klub menolak untuk lepas pemain ke Timnas yang membuat PSSI angkat bicara.
Buntut masalah ini membuat Ketua PSSI Erick Thohir dalam pidatonya menyampaikan bahwa akan memikirkan lagi rencana renovasi stadion.
“Saya pikirkan dulu, kan boleh saya mikir. Kalau mereka mikir-mikir bantu merah putih, saya juga boleh dong,” kata Erick.
Stadion yang dimaksud adalah JIS yang nantinya digunakan untuk pertandingan klub di Liga 1.
Akan tetapi karena polemik penahanan pemain dari klub ke Timnas untuk Piala AFF kemarin menjadikan PSSI urung.
Erick Thohir menyinggung renovasi stadion oleh pemerintah sebesar Rp 1,9 triliun untuk kepentingan klub.
Sebelum ini dua klub yang menolak melepas pemainnya adalah Persija dan PSM Makassar.
Dimana keduanya menahan Rizky Ridho dan M Dzaky Asraf untuk ikut bergabung ke Timnas U-23 dalam Piala AFF 2023 di Thailand.
Alasan Persija menahan pemainnya karena ada tanggung jawab besar untuk kemenangan di Liga 1.
Tetapi lini belakang yang sedang kekurangan pemain membuat Persija menolak melepas Rizky.
Dan PSM Makassar memiliki jadwal padat serta pertandingan di AFC mendatang.
Sebenarnya Piala AFF 2023 tidak masuk dalam kalender FIFA dan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong juga memperbolehkan untuk tidak melepas pemainnya.
Akan tetapi hal ini menjadi panjang karena banyak pihak yang tidak selaras dengan keputusan Shin Tae Yong dan pelatih Klub Liga 1.
Menurut para netizen penolakan klub melepas pemainnya cukup mengecewakan karena mereka masih merah putih.
Untuk itu PSSI angkat bicara membahas hal diatas, hingga rencana renovasi stadion untuk klub disinggung kembali.
“Saya bukannya mengancam. Tapi saya mau membangun klub yang cinta Indonesia juga dong. Kan pemerintah merenovasi stadion Rp 1,9 triliun,” ucap pria 53 tahun itu.
Erick juga menambahkan bahwa pemerintah dan klub harus seimbang dalam mendukung kemajuan Indonesia. ***
