News

Thomas Doll Geram Tak Bisa Latih Muhammad Ferarri di Persija

100
×

Thomas Doll Geram Tak Bisa Latih Muhammad Ferarri di Persija

Sebarkan artikel ini
Thomas Doll Geram
Thomas Doll Geram Ferarri dipanggil Timnas lagi. Foto: Instagram Persija

Timnas.co – Pelatih , geram tak punya kesempatan melatih Muhammad Ferarri bersama tim Macan Kemayoran.

Itu karena Muhammad Ferarri kembali dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia senior untuk memulai persiapan Piala AFF 2022.

Sebagai pelatih yang ingin ikut mengembangkan talenta muda Persija, Thomas Doll mengaku tidak senang dengan keputusan Shin Tae-yong tersebut.

“Saya tak tau, saya harus memikirkan soal ini karena, saya tak bahagia dengan situasi ini,” sambungnya. Setiap klub akan senang jika bisa mengembangkan pemain muda. Tapi jika mereka tak ada dalam pertandingan, bagaimana itu bisa terwujud?” kata Thomas Doll.

“Contohnya Ferarri Ketika saya di sini dia ada di Turki, di mana-mana selama dua bulan. Ketika dia kembali, dia kembali lagi ke timnas. Dua sampai tiga minggu. Saya mungkin hanya melihat dia empat minggu di sesi latihan,” keluh Thomas Doll lagi.

Muhammad Ferarri
Selebrasi Gaya Sniper Muhammad Ferarri usai Cetak Gol ke Gawang Moldova. Dok.

Tidak baik untuk mental pemain

Ferarri memang menjadi salah satu dari tiga pemain Timnas Indonesia U-20 yang naik kelas usai menjalani pemusatan latihan selama sebulan lebih di Spanyol dan Turki.

Adapun dua pemain lainnya yakni Marselino Ferdinan (Persebaya Surabaya) dan Dzaky Asraf (PSM Makassar).

Sebagaimana diketahui, pemusatan latihan Timnas Indonesia di Eropa ditutup dengan pertandingan melawan Malaga U-19 pada Rabu (23/11) kemarin.

Rencananya, rombongan skuad asuhan Shin Tae-yong akan bertolak ke Indonesia mulai hari ini Jumat (25/11).

Hanya berselang satu atau dua hari ketiga pemain tersebut harus segera bergabung dengan 25 pemain senior yang ikut dipanggil juru taktik asal Korea Selatan itu.

Hal ini menurut Thomas Doll tidak baik untuk kondisi mental pemain mengingat Ferarri dan dua koleganya baru saja melewati jadwal padat selama berlatih di Turki dan Spanyol.

“Dari sisi mental pemain. Ini tak bagus. Saya marah dengan situasi ini. Saya tak bisa menerima ini,” ujar Thomas Doll.

“Ini tak bisa terjadi, pemain juga harus punya waktu istirahat ketika kembali ke klub. Mereka tak bersama kami dalam pertandingan dan itu membuat saya marah,” tegasnya.