” Memang ada tiga atau empat hal yang haru diperbaiki. Yang pertama soal timing saat mengoper bola,” terang Shin Tae-yong.
Yang kedua, Timnas U-20 masih kurang cepat ketika di fase serangan balik. Padahal, menurut Shin Tae-yong, momen-momen seperti itu mendapatkan peluang. Pertahanan lawan bisa saja rapuh, karena masih sedang melakukan transisi.
Lalu ketika ambil bola dari lawan, harusnya ada kecepatan untuk serangan balik.”
Yang ketiga, atau yang terakhir, Shin Tae-yong menyoroti kemampuan para pemainnya dalam memanfaatkan ruang. Diakuinya, Timnas U-20 masih belum tanggap ketikan ada rekan yang membuka ruang.
“Dan juga ruang. Maksud saya, pemain belum paham memanfaatkan ruang. Kalau ada pemain yang menciptakan ruang, harusnya ada yang datang, dan oper bola ke daerah itu,” tutup STY.