Beberapa pemain keturunan Indonesia seperti Thom Haye, Ragnar Oratmangoen dan Nathan Tjoe-A-On tiba di Indonesia pada Senin malam (11/3).
Kedatangan mereka bertiga dalam rangka untuk melakukan sumpah Warga Negara Indonesia (WNI) di kantor Kemenhukam.
Banyak netizen yang menduga jika 3 pemain keturunan Indonesia ini akan disumpah secara bersamaan, nyatanya mereka disumpah di waktu yang berbeda.
Hal ini terjadi lantaran proses naturalisasi Nathan Tjoe-A-On memang sudah selesai. Sedangkan bagi Haye dan Ragnar masih harus melalui beberapa tahap.
“Nathan akan angkat sumpah juga. Prosedural Nathan sudah selesai juga, jadi justru yang potensial bermain (lawan Vietnam) sebenernya Nathan.” Tutur Erick Thohir (ET).
“Bapak Presiden mengeluarkan surat persetujuan (Keppres) supaya para pemain (keturunan) ini bisa mengangkat sumpah (WNI) dan mendapatkan KTP dan paspor.
“Nah, prosesnya masih berjalan jadi jangan dipikir karena kemarin prosesnya sudah baik (lancar) lalu Thom Haye sama Ragnar bisa main.
“Karena deadline (pendaftaran pemain lawan Vietnam) itu tanggal 13, sedangkan tanggal 11 itu sudah libur, jadi kita hari ini coba maksimalkan dan kalau bisa tanggal 13 angkat sumpah sehingga kita bisa register ke FIFA.”Imbuhnya menjelaskan.
Banyak netizen bola Indonesia terutama fans Timnas yang merasa seperti di prank. Karena sebelumnya, beberapa media bola di Instagram khususnya memberitakan jika Ragnar dan Haye akan menjalani Sumpah WNI pada tanggal 12 atau 13 Maret.
Nyatanya 2 pemain yang berkarir di Eredivisie ini belum bisa menjalani sumpah WNI sampai sekarang. Hal ini dibenarkan langsung oleh Ibnu Chuldun selaku Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta.
“Belum, Hanya Nathan saja yang dijadwalkan melakukan Sumpah WNI pada Senin malam.” Jelasnya.
Tentu kabar ini membuat banyak netizen bingung soal alasan yang membuat Ragnar dan haye bisa batal disumpah setelah jauh-jauh berangkat dari Belanda ke Indonesia.
Menurut postingan @futboll.indonesiaa alasan yang membuat batalnya Ragnar dan Haye melakukan Sumpah WNI karena berkas mereka masih belum ditandatangani oleh Puan Maharani selaku Ketua DPR RI.
