Sementara Alfeandra Dewangga dan Taufany Muslihuddin menjadi pemain yang tidak disangka bisa menjadi kejutan dalam ajang ini.
Taufany Muslihuddin yang belum sering mendapatkan kesempatan bermain reguler bersama Borneo FC diam-diam berhasil mencuri perhatian dengan penampilan konsistennya.
Dalam 5 laga, pemuda asli Tenggarong ini mencatatkan dua assist dan satu gol. Tapi satu golnya tersebut sudah lebih dari cukup karena mampu membawa Timnas Indonesia U-22 melaju ke final.
Pun dengan Dewangga. Pemain PSIS Semarang ini sebenarnya bermain konsisten di Liga 1 musim ini untuk klubnya. Namun semua tertutup gara-gara masalah pribadinya.
Dewangga pun terdepak dari Timnas Senior. Dan ajang SEA Games ini menjadi penebusan dosa.
Tapi jika Dewangga berhasil menebus dosa, Witan Sulaeman masih belum bisa bangkit. Minim kontribusi semakin membuat tanda tanya makin besar. Apakah pemain ini sudah habis? Tapi mengingat usianya yang masih tergolong muda, tampaknya tanda tanya itu masih terlalu dini dikeluarkan.
Memang Witan masih belum mampu kembali ke performa terbaiknya baik di Timnas Indonesia maupun di klub. Masih banyak waktu untuk menebusnya.
Sementara Ananda Raehan dan Rio Fahmi menjadi pemain dengan catatan assist terbanyak, masing-masing 3 assist.
Khusus untuk Ananda Raehan, dalam debutnya bersama Timnas Indonesia U-22, masih belum terlihat kemampuan yang biasa dia perlihatkan bersama PSM Makassar.
Jika Ananda Raehan bisa terus meningkatkan kemampuan, bukan tidak mungkin Piala Asia 2022 akan menjadi panggung berikutnya.
Yang pasti selamat untuk Timnas Indonesia U-22. Dan ini bukan akhir tetapi awal. Semoga kedepannya kalian bisa membawa Timnas Indonesia melangkah lebih jauh lagi.
