Pilih Puji Erick Thohir Ketimbang Shin Tae-yong, Akmal Marhali Disebut Penjilat Kelas Kakap

Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali panen hujatan dari para warganet perihal komentarnya terkait capaian timnas Indonesia U-23 lolos ke ajang Piala Asia U-23 tahun depan. Akmal mengesampingkan peranan Shin Tae-yong dalam keberhasilan timnas Indonesia. Ia justru malah memuji Ketua Umum PSSI, Erick Thohir terkait hal tersebut. “Saat ini suasana yang dibangun Pak Erick sangat baik, sehingga menciptakan suasana yang harmonis dan kondusif antara PSSI dan Pemerintah,” ujar Akmal. Ia juga mengatakan, berkat kepemimpinan Erick Thohir mampu membuat Timnas Indonesia bisa berkonsentrasi penuh dalam setiap pertandingan. “Kunci kesuksesan saat ini adalah harmonisasi, kondusivitas, dan kesejahteraan pelatih dan tim,” ujarnya. “Dengan begitu pemain dapat berkonsentrasi penuh tanpa harus khawatir dengan masalah non teknis seperti keuangan yang sudah terjamin,” imbuhnya. Pernyataan Akmal menjadi bulan-bulanan oleh para warganet yang menganggap dirinya hanyalah sekadar penjilat ulung. Sebagian besar dari mereka berpendapat, perkembangan permainan timnas Indonesia justru semakin baik sejak ditangani Shin Tae-yong. “Kalau lagi jelek yang disalahin STY, kalau lagi bagus yang dipuji PSSI. Makin lama makin apa aja kuliat kau lek,” cuit akun @Sony****. “Kemarin hasil jelek pelatih sekarang bagus yang di mention ketua PSSI, bisa aje kang cendol jilatnya,” sindir akun @anry****. “Orang paling ga ngaruh apa apa di PSSI tapi banyak bacot. Kemarin bilang sty out karena ga pernah dapet piala apapun, skrg malah jilat Pak Erik. Bilang aja intinya minta jabatan aja dah beres,” sembur akun @hokage****. “Tinggal pilih aja mau ditaro di BUMN mana abis jadi penjilat ketua umum. Peran pelatih ga disebut sama sekali Ama dia,” timpal akun @Rian****. Kekesalan warganet memang sangat beralasan. Pasalnya, Akmal pernah menuntut agar Shin Tae-yong mundur dari kursi pelatih akibat hasil buruk di Piala AFF U-23. Ia beralasan, selama menahkodai timnas Indonesia, pelatih asal Korea Selatan itu masih belum mampu meraih satu trofi pun bagi skuad Garuda. “Masyarakat membutuhkan trofi juara, sebagai bukti keberhasilan, bukan sekadar lolos ke sebuah kejuaraan,” ujar Akmal kala itu.

Baca Juga