News

Parah! Piala AFF Dianggap Turnamen Pengacau hingga Rival Indonesia Tak Bergairah

122
×

Parah! Piala AFF Dianggap Turnamen Pengacau hingga Rival Indonesia Tak Bergairah

Sebarkan artikel ini
Piala AFF
Thailand juara Piala AFF 2020. Foto: AP Photo

Timnas.co – Sejak dulu, Piala AFF memang tak lagi memikat. Alasan utamanya karena turnamen dua tahunan itu bukan bagian dari FIFA.

Selain itu, ada alasan lain yang bikin turnamen ini tak menarik minat tim-tim besar di Asia Tenggara. Piala AFF dianggap sebagai pengacau jadwal pertandingan.

Alasan ini pernah dilontarkan klub raksasa asal , Johor Darul Takzim. 

Pihak klub tempat pemain Indonesia, Jordi Amat, merumput itu bahkan sampai melarang pemainnya untuk gabung Timnas Malaysia yang akan berlaga di turnamen tersebut.

“Piala AFF mengacaukan jadwal,” cuit mereka di akun Instagramnya.

JDT mengatakan hal seperti itu karena kesal pemain andalan mereka tak bisa menikmati jadwal libur dengan sempurna apabila memenuhi panggilan Timnas Malaysia.

“Pemain juga manusia. Apa mereka harus bekerja tanpa libur?” 

Malaysia pun tahun ini terpaksa memanggil pemain seadanya untuk mengarungi Grup B Piala AFF tahun ini.

Tak cuma Malaysia, Thailand yang sudah enam kali juara pun merasakan dampak yang sama.

kesulitan memanggil pemain-pemain berkualitas karena klub-klub lokal menganggap AFF tak selevel untuk pemain mereka.

Terbukti dari 24 pemain yang dipanggil sebagian besar baru adalah debutan Piala AFF.

Indonesia penasaran juara

Dibanding dua negara rivalnya, Indonesia belum pernah menjuarai turnamen ini sejak pertama kali dimainkan pada 1996.

Paling tinggi Indonesia pernam enam kali mencapai final tapi selalu kalah. Tak heran julukan spesialis runner up pun melekat untuk Indonesia. Berikut ulasan singkatnya:

Final tahun 2000

Final pertama Indonesia terjadi pada tahun 2000. Kala itu berhadapan dengan Thailand. 

Sayang, Thailand terlalu perkasa dan sanggup menekuk Indonesia dengan skor telak 1-4.

Final tahun 2002

Pada edisi selanjutnya, tahun 2002, Indonesia juga mampu mencapai partai puncak. Lawannya adalah juara bertahan Thailand.

Mengusung misi balas dendam dari partai final sebelumnya, Indonesia malah dibuat takluk lewat adu penalti dengan skor 2-4.

Final tahun 2004

Tahun 2004 untuk ketiga kalinya menapakkan kaki di partai final. Di final ketiga Indonesia ditantang Singapura.