News

Ngapain sih Panggil Pemain Diaspora Kalau Akhirnya Dicoret?

710
×

Ngapain sih Panggil Pemain Diaspora Kalau Akhirnya Dicoret?

Sebarkan artikel ini
Pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti memimpin latihan di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta
Pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti memimpin latihan di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta/ PSSI.ORG

Publik pecinta sepak bola tanah air mungkin akan mengernyitkan dahinya ketika PSSI melakukan proses seleksi timnas Indonesia untuk berlaga pada ajang Piala Dunia U-17.

Ya, PSSI melakukan seleksi secara terbuka kepada para remaja di 12 kota besar untuk menemukan talenta berbakat tanah air.

PSSI juga memanggil para keturunan yang berada di luar negeri. Namun, pada akhirnya hanya beberapa pemain yang bergabung.

Di gelombang pertama, PSSI memanggil enam nama pemain diaspora untuk melakukan seleksi.

Mereka adalah Mahesa Ekayanto (Belanda), Madrid Augusta (Belanda), Aaron Nathan Ang (Jerman), Staffan Qabiel Horito (Spanyol), Welber Jardim (Brasil), dan Aaron Liam Suitela (Australia).

Namun, hanya dua pemain terakhir yang dilirik oleh pelatih , . Sementara keempat nama lainnya dipulangkan ke negaranya masing-masing.

Kemudian, Bima Sakti menambah tiga pemain diaspora untuk seleksi timnas U-17. Tetapi ketiganya justru dipulangkan ke negaranya masing-masing.

Tiga pemain tersebut adalah Ocean Erwin Lim (Spanyol), Althaf Fawwaz Khan (Amerika Serikat), dan Igor Arungbumi Sanders (Belanda).

Banyak yang heran mengapa Bima Sakti berani memanggil begitu banyak pemain diaspora, tetapi mayoritas dari mereka justru dicoret dari timnas Indonesia U-17.

Kredibilitas Bima Sakti sebagai pelatih timnas Indonesia U-17 mulai dipertanyakan, karena ia mencoret pemain diaspora yang memiliki pengalaman bermain di Eropa.

Khususnya untuk Althaf Fawwaz Khan yang justru mendapatkan beasiswa untuk bergabung di klub Schalke 04 setelah dicoret dari timnas.

Hal ini banyak membuat warganet berkomentar dan mempertanyakan apa sebenarnya kriteria yang diinginkan Bima Sakti dalam proses seleksi tersebut.

“Bisa-bisanya gagal di Timnas tapi dapat beasiswa di klub Eropa. Ada yang salah ini sama scouting PSSI, menilainya dari apa coba,” komentar dari akun IG @al_raffi**.

“Sekelas Academy Barcelona, dapat beasiswa di Schalke 04, bisa-bisanya kalah sama pemain-pemain SSB lokal yang nggak jelas juntrungannya dari mana,” kata pemilik akun @nopian**.