Mengenang Tragedi Kanjuruhan, Pelatih PSM: Jangan Sampai Terulang Lagi

TIMNAS.CO – Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares mengungkapkan harapannya pada Liga 1 musim 2023/ 2024. Ia mengatakan bahwa semua berharap jangan sampai tragedi Kanjuruhan terulang lagi di Liga 1 musim ini. Tragedi yang mencekam tersebut meninggalkan luka yang mendalam bagi para keluarga korban dan masih menimbulkan trauma hingga saat ini. Tavares berharap kompetisi Liga 1 musim ini berjalan lancar tanpa kendala yang berarti. Kompetisi juga bisa berjalan lancar dan kondusif. "Apa yang (terjadi) dengan musim lalu (tragedi) tidak akan terjadi lagi dan kita semua berharap bahwa (liga) berjalan sukses sampai akhir," kata Tavares, Minggu (2/7). Seperti yang diketahui tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter Arema masih menjadi catatan yang bersejarah dalam tragedi sepakbola di tanah air. Kejadian yang menewaskan sekitar 132 orang itu masih menyisakan luka yang mendalam bagi para penggemar sepakbola di tanah air. PT Liga Indonesia baru (LIB) sebagai operator iga di Indonesia harus menghentikan seluruh jadwal pertandingan bukan hanya di Liga 1 namun berdampak juga kepada Liga 2 dan Liga 3. "Saya ini berharap kepada semua pemain (pelatih) dan suporter bisa menjalankan liga dengan bagus tahun ini," ujar Tavares. Di sisi lain PSM akan menghadapi Persija Jakarta pada pekan pertama Liga 1 2023/2024. Laga kedua tim tersebut akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Senin (3/7/2023). Sebelumnya Presiden Jokowi juga memerintahkan agar tiga lembaga untuk melakukan evaluasi menyeluruh akibat adanya kerusuhan tersebut. Evaluasi harus dilakukan agar kejadian yang sama tidak terulang lagi di pertandingan- pertandingan selanjutnya. Adapun ketiga pimpinan lembaga tersebut adalah Menteri Pemuda dan Olahraga kemudian Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Ketua Umum PSSI. Tragedi Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober 2022 silam tepatnya pada laga Liga 1 musim 2022/2023 minggu ke 11. Tragedi terjadi ketika Arema FC melawan Persebaya dimana pertandingan berakhir dengan kemenangan bagi Persebaya yaitu dengan skor 3-2 terhadap Arema. Laga yang dihadiri puluhan ribu suporter Arema itu berujung ricuh ketika banyak suporter yang turun ke lapangan. Akibatnya para polisi menembakkan gas air mata yang justru membuat keadaan semakin buruk dan mencekam. Sehingga kejadian tersebut berujung ke tragedi yang memakan ratusan korban jiwa.

Baca Juga