News

Menanti Hasil Kerjasama PSSI dengan JFA: Erick Thohir Ingin Adopsi Keberhasilan J-League

117
×

Menanti Hasil Kerjasama PSSI dengan JFA: Erick Thohir Ingin Adopsi Keberhasilan J-League

Sebarkan artikel ini
Erick Thohir G7 Hiroshima Summit
twitter/erickthohir

TIMNAS.CO – Pertemuan negara-negara “pemimpin dunia” yang tergabung dalam Group of Seven atau G7 mengadakan pertemuan rutinnya yang ke-49 pada 19 hingga 21 Mei 2023.

Kali ini salah satu negara core member G7, Jepang, mendapatkan kesempatan untuk menjadi tuan rumah. Acara diadakan di Hiroshima.

Agak ironis sebab kota tersebut pernah luluh lantak akibat bom atom yang dijatuhkan oleh Sekutu yang kini beberapa negaranya menjadi core member dalam G7.

Republik Indonesia hadir sebagai negara undangan dengan dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Tentunya Presiden Joko Widodo tidak datang sendirian. Beliau didampingi oleh beberapa menteri, termasuk .

Rupanya, setelah acara resmi ditutup pada Minggu, 21 Mei 2023 Erick Thohir tidak ikut rombongan kenegaraan untuk kembali ke tanah air.

Erick Thohir langsung menuju Tokyo untuk membicarakan potensi kerjasama dalam bidang sepak bola dengan Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA).

Dalam rencana kunjungannya tersebut, Erick Thohir selaku Ketua Umum berencana untuk menjadikan Liga Jepang atau J-League sebagai tolak ukur dalam pengelolaan Liga di Indonesia.

J-League sendiri sudah memasuki usia yang ke-30. Dan kini telah menjelma menjadi salah satu liga terbaik di Asia bahkan dunia.

Meski saat ini peringkat J-League ada di bawah Liga Arab Saudi Namun sebenarnya J-League jauh lebih matang dan punya basis massa yang cukup banyak terutama di Indonesia.

Sebenarnya agak ironi. Sama seperti rapat G7 yang diadakan di Hiroshima, JFA dulu pernah belajar pengelolaan liga dari Galatama. Sayangnya, Galatama kemudian ramai dengan kasus penyuapan dan pengaturan skor.

Dan agak menjadi ironi juga, sebab J-League lebih mengutamakan kemapanan klub yang menjadi pesertanya.

Setiap klub mau itu di J-League hingga kasta ketiga J3, harus lolos sertifikasi kelayakan. Jika tidak, silakan mengulang dari awal sampai lolos sertifikasi. J-League tidak masalah jika harus berkompetisi dengan 10 atau 7 klub sekalipun.

Apa yang menjadi ironi? Sebab dalam rapat Komite Lisensi Klub, hanya ada tujuh klub yang lolos Lisensi Nasional.