Liga 1 musim 2023-2024 memang baru akan bergulir pada 1 Juli 2023 mendatang. Final draf jadwal kompetisi dari pekan pertama hingga pekan akhir sudah tersusun dan sudah disebar ke publik.
Tapi sebelum memasuki musim baru, ada laga yang sayang sekali dilewatkan. Apalagi jika bukan laga playoff babak kualifikasi AFC Champions League yang mempertemukan juara Liga 1 musim 2021-2022, Bali United dengan juara Liga 1 musim 2022-2023, PSM Makassar.
Tadinya laga playoff akan dilangsungkan dengan format single match di tempat yang netral. Namun kemudian diganti menjadi format dua leg dengan laga kandang dan tandang.
Laga leg pertama akan dilangsungkan pada Selasa, 6 Juni 2023 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, dengan Bali United sebagai tuan rumah. Sementara leg kedua dilangsungkan pada Sabtu, 10 Juni 2023 di Stadion Gelora BJ Habibie Kabupaten Parepare, markas PSM Makassar.
Alasan mengapa laga playoff demi memperebutkan satu tiket ke babak kualifikasi AFC Champions League memakai format dua leg kandang-tandang adalah untuk membuat jalannya laga menjadi semakin menarik dan menarik minat penonton.
Tentu saja, laga ini sudah lama ditunggu oleh kedua suporter masing-masing klub. Tidak terkecuali penonton netral yang tidak mau ketinggalan menyaksikan panasnya laga.
Tetapi, dalam Surat Edaran PT Liga Indonesia Baru (LIB) dengan Nomor 225/LIB-COR/IV/2023 tentang revisi peraturan laga playoff antara Bali United melawan PSM Makassar disebutkan, suporter tim tamu dilarang hadir.
Dalam Surat Edaran yang terbit pada 2 Juni 2023 dan ditandatangani oleh Ferry Paulus selaku Direktur Utama PT LIB, alasan pelarangan suporter tim tamu hadir dalam laga playoff tersebut adalah karena saat ini sepak bola Indonesia sedang dalam masa transisi transformasi sepak bola nasional.
Tentu saja keputusan itu membuat berang mayoritas suporter. Bukan apa-apa, selain laga playoff, dalam Surat Edaran tersebut juga tertulis: “seluruh pertandingan sepak bola nasional termasuk kompetisi”.
Apakah nanti Liga 1 musim 2023-2024 juga akan melarang suporter tamu untuk hadir? Jika benar, maka oleh mayoritas pecinta sepak bola tanah air dan suporter menganggap hal tersebut adalah sebuah kemunduran.
