Sejak dimulainya era naturalisasi, Timnas Indonesia saat ini boleh dibilang komplit punya pemain naturalisasi di setiap posisi. Dari penyerang, gelandang, tengah, hingga sayap. Semuanya kecuali satu: penjaga gawang.
Indonesia sendiri kebanjiran penjaga gawang. Ini karena klub di Indonesia jarang memakai jasa penjaga gawang asing. Daripada slot pemain asing dipakai untuk penjaga gawang, lebih baik untuk lini yang lain. Begitu salah satu alasan.
Dengan banjirnya surplus penjaga gawang lokal, PSSI merasa tidak perlu untuk menaturalisasi penjaga gawang asing meski ada beberapa penjaga gawang asing yang siap untuk dinaturalisasi. Seperti kiper Persipura Yoo Jae-hoon Dan eks kiper Arema FC yang kini berseragam Bali United, Adilson Maringa.
Namun kini situasinya sudah berbeda. Timnas Indonesia dirasa butuh penjaga gawang yang bisa bermain sebagai outfield player atau pemain kesebelas. Bukan hanya pemain yang diam saja di bawah mistar gawang.
Selain itu, Timnas Indonesia saat ini masih belum punya penjaga gawang yang bisa mengatur barisan pemain belakang layak dirigen orkestra musik.