Liga Indonesia

Wasit Jepang Datang Pimpin Laga Liga 1, Netizen: Kenapa Bukan Kazuki Ito?

126
×

Wasit Jepang Datang Pimpin Laga Liga 1, Netizen: Kenapa Bukan Kazuki Ito?

Sebarkan artikel ini
Wasit jepang di Liga 1

dan PT LIB dalam konferensi pers launching Liga 1 musim 2023-2024 kemarin berjanji akan memperbaiki kualitas wasit dalam memimpin laga di Liga 1 sebagai salah satu upaya untuk memperbaiki kualitas sepak bola di tanah air.

Realisasi janji tersebut tampaknya sudah direalisasikan dengan kedatangan Dua wasit dari . PSSI sendiri memang sudah meneken MoU dengan Asosiasi Sepak Bola Jepang () mengenai perbaikan kualitas wasit ini.

Dan JFA akhirnya mengutus dua wakilnya, Ogawa Yoshimi yang merupakan anggota Komite Wasit JFA dan Nagi Toshiyuki yang merupakan instruktur wasit JFA. Kedua wasit dari Jepang itu sudah tiba dan mulai bertugas pada hari Kamis, 15 Juni 2023 kemarin.

Keduanya masing-masing punya tugas yang berbeda. Nagi Toshiyuki bertugas melakukan mentoring ke daerah-daerah agar semua standar wasit di Indonesia bisa sama. Sementara Ogawa Yoshimi bertugas untuk mereview wasit di Liga 1 secara independen dan profesional.

Selain itu, kabarnya akan ada satu wasit dari Jepang yang akan memimpin satu laga di Liga 1 tiap pekannya. Apakah wasit Jepang yang dimaksud tadi adalah Nagi Toshiyuki dan Ogawa Yoshimi, masih belum ada kejelasannya lagi. 

Kehadiran dua wasit dari Jepang ini memunculkan banyak komentar dari kalangan pecinta sepak bola tanah air. Ada yang pesimis karena nanti jika dua wasit Jepang tersebut kembali ke negara asalnya, kualitas wasit Indonesia akan kembali ke setelan pabrik. 

Apalagi jika Ahmad Riyadh masih menjadi Ketua Komisi Wasit. Kondisi akan tetap berjalan begitu-begitu saja. Orang ini memang merupakan public enemy para pecinta sepak bola tanah air. 

Ada juga yang bilang jika wasit di Liga 1 tidak buruk. Yang buruk adalah kualitas asisten wasit atau hakim garis yang tidak paham aturan terutama aturan offside. 

Menurut mereka, gara-gara ini, banyak pemain di Liga 1 yang seperti enggan untuk melakukan umpan terobosan karena takut dibilang offside. Belum lagi kegunaan pengawas garis di pinggir gawang yang sebenarnya tidak ada gunanya sama sekali.