Liga Indonesia

Suporter Minta Larangan Hadir Laga Tandang Dihapus, PT LIB: Tergantung PSSI

355
Kolase suporter.
Sejumlah suporter meminta pencabutan larangan kehadiran di laga tandang.

Sejumlah klub Liga 1 2023-2024 berharap larangan kehadiran dalam laga tandang bisa segera dicabut.

Saat ini, Liga 1 musim 2023/2024 akan memasuki pekan ketujuh. Namun, ada pemandangan berbeda terlihat pada kompetisi sepak bola tersebut musim ini.

Pasalnya, hanya suporter kandang dari setiap laga yang diizinkan menonton langsung pertandingan.

Aturan tersebut kini justru memunculkan masalah baru. Beberapa klub Liga 1 dijatuhi sanksi denda oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI setiap pekannya karena kehadiran suporter mereka di laga tandang.

Sejumlah pencinta sepak bola Tanah Air terlihat mengkritik aturan tersebut di media sosial. Mereka ingin agar aturan itu segera dicabut.

Adanya suporter dalam laga tandang diyakini bisa membuat pencinta sepak bola tanah air semakin dewasa dalam menonton laga di stadion.

Direktur Utama (LIB), Ferry Paulus turut menanggapi soal protes para suporter terkait larangan kehadiran mereka di laga tandang.

Ia menjelaskan, regulasi tersebut ditetapkan PSSI dan memiliki payung hukum yang datang dari PSSI.

Itu adanya di PSSI. Kami hanya menjalankan regulasi yang ditetapkan PSSI,” ujar Ferry Paulus kepada awak media, Senin (7/8/2023).

“Kemudian, ada payung hukum lainnya di kode disiplin. Itu juga datangnya dari PSSI. Ya nanti coba ditanyakan ke PSSI,” sambungnya.

Meski begitu, Ferry turut menanggapi positif perihal kehadiran para (pendukung Persebaya) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Mereka hadir saat laga Persija Jakarta melawan Persebaya Surabaya beberapa waktu lalu.

Kehadiran para Bonek ini tidak menimbulkan keributan, mereka justru diterima dengan baik dengan The Jakmania (suporter Persija) dan bisa menonton pertandingan secara berdampingan.

Menurut Ferry, hal ini patut untuk dicontoh bagi para suporter klub lainnya di Liga 1 agar bisa dewasa dalam menonton pertandingan, terlepas apapun hasil akhirnya.

“Tanggapannya tentang yang kemarin ada Bonek ada Jakmania, saya pikir yang harus diambil angle-nya dari sisi positifnya, bahwa kehadirannya memang ada harmonisasi walaupun aturan itu tetap dilanggar,” sambungnya kemudian.

Exit mobile version