Siapa Yang Akan Menjadi Pemain Terbaik Musim Ini?

Kompetisi Liga 1 musim 2022-2023 tinggal menghitung hari. Gelar juara pun sudah sah menjadi milik PSM Makassar. Juru kunci juga sudah jadi milik RANS Nusantara. Meski begitu, sisa 16 klub masih belum mengunci posisinya di klasemen. Semua masih bisa berubah. Dan saat akan memasuki akhir musim, biasanya sesuai tradisi dari sejak Liga 1 musim 2016-2017, akan keluar 3 nama calon pemain terbaik pada setiap musim. Sejak musim 2007-2008 hingga musik 2017-2018, pemain terbaik dalam satu musim selalu berasal dari klub yang menjadi juara musim itu. Namun pada musim 2019-2020 dan musim 2021-2022, yang menjadi pemain sudah tidak lagi berasal dari klub yang menjadi juara. Musim 2019-2020, saat itu banyak yang memprediksi jika Fadil Sausu yang membawa Bali United akan menjadi pemain terbaik. Nyatanya yang keluar sebagai pemain terbaik adalah Renan Silva, gelandang milik Borneo FC. Pada musim 2021-2022, tiga nama yang menjadi kandidat malah semuanya bukan berasal dari Bali United, yang menjadi juara musim tersebut. Mereka adalah Taisei Marukawa, Ciro Alves, dan Teja Paku Alam. Yang menjadi pemain terbaik adalah Taisei Marukawa yang pada waktu itu masih berseragam Persebaya Surabaya. Sementara pada musim 2016-2017 dan 2017-2018 yang menjadi pemain terbaik adalah Paulo Sergio yang juara bersama Bhayangkara FC. Dan pada 2017-2018, yang menjadi pemain terbaik adalah Rohit Chand yang juara bersama Persija Jakarta. Lalu bagaimana dengan 3 kandidat musim ini? Saat ini memang masih belum ada rilis resmi dari PT. LIB selaku operator. Namun, ada dua nama yang pantas masuk menjadi nominasi pemain terbaik. Dan keduanya berasal dari PSM Makassar. Yang pertama adalah Wiljan Pluim. Kapten PSM Makassar ini menjadi bagian tak terpisahkan dari keperkasaan Pasukan Ramang musim ini. Sudah 10 gol dan 9 assist yang berhasil dicatatkan gelandang berusia 34 tahun dalam 25 laga. Nominasi pemain terbaik sendiri bukan hal yang asing bagi Pluim. Pada musim 2016-2017 dan 2017-2018, nama Pluim masuk nominasi bersama Sylvano Comvalius dan David Silva. Rasanya tahun ini dia pantas mendapatkannya. Yang kedua adalah Yuran Fernandes. Bek asal Curacao ini menjadi tembok kokoh di jantung pertahanan PSM. Kerja kiper Reza Arya pun menjadi lebih mudah dengan adanya Yuran Fernandes. Tak hanya piawai menjaga lini belakang, Yuran Fernandes juga cukup produktif dalam mencetak gol. Sudah 5 gol berhasil disarangkannya dalam 28 laga. Jika Pluim atau Yuran Fernandes yang akhirnya terpilih menjadi pemain terbaik musim ini, berarti sejak 2016-2017, belum ada pemain lokal yang menjadi pemain terbaik. Terakhir kali pemain lokal mendapat penghargaan pemain terbaik adalah pada saat musim 2014 dimana Ferdinand Sinaga yang juara bersama Persib Bandung keluar sebagai pemenangnya. Dan khusus bagi Yuran Fernandes jika memang nanti masuk nominasi dan keluar sebagai pemain terbaik, berarti Yuran Fernandes menjadi pemain terbaik yang berposisi sebagai bek setelah Maman Abdurrahman. Sejak Liga Indonesia secara profesional dimulai pada 1994-1995, yang mendominasi daftar pemain terbaik dari masa ke masa adalah penyerang atau gelandang. Maman Abdurrahman berhasil menyabet gelar pemain terbaik pada musim 2006 bersama PSIS Semarang. Maman Abdurrahman bersama pemain Kamerun, Fofe Camara berhasil menjadi duet tangguh di lini belakang PSIS. Mahesa Jenar bahkan melaju hingga babak final. Sayang di final mereka dikalahkan oleh Persik Kediri lewat gol tunggal Cristian Gonzales di babak perpanjangan waktu. Saat itu banyak yang berspekulasi, jika saja pada partai final Cristian Gonzales tidak terkena kartu merah, maka sebenarnya yang akan keluar menjadi pemain terbaik adalah dia. Bukan Maman Abdurrahman. Maman Abdurrahman gagal mengulangi jejak pendahulunya, Ali Sunan yang membawa PSIS juara pada musim 1998-1999 sekaligus menjadi pemain terbaik. Maman Abdurrahman sendiri baru merasakan manisnya gelar juara saat musim 2017-2018 bersama Persija Jakarta. Sebelum Maman, sebenarnya ada lagi pemain belakang yang menjadi pemain terbaik. Dia adalah Christian Warobay, bek kanan yang menjadi bagian dari skuat juara Persipura Jayapura di musim 2005. Selain Christian Warobay dan Maman Abdurrahman yang merupakan pemain belakang, ada juga penjaga gawang yang menjadi pemain terbaik dan menjadi yang satu-satunya hingga saat ini. Adalah Kurnia Meiga yang pada musim 2009-2010 mampu membawa Arema FC keluar sebagai juara. Arema FC sendiri pada waktu itu sebenarnya punya dua kiper muda tangguh: Kurnia Meiga dan Aji Saka. Namun Kurnia Meiga lebih sering diturunkan. Lalu siapakah yang akan menjadi pemain terbaik musim ini? Apakah bisa tertebak dari sekarang ataukah seperti musim 2017-2018 saat tak ada yang menduga Rohit Chand yang keluar sebagai pemain terbaik? Silakan pendapat anda.

Baca Juga