Penampilannya di lini belakang Bali United saat menghadapi perlawanan Arema FC, berhasil memastikan poin penuh.
BEK TENGAH
Wahyu Prasetyo (PSIS Semarang)
Bermain di laga panas bukanlah hal yang mudah bahkan untuk pemain sepak bola profesional sekalipun.
Namun bek Mahesa Jenar berusia 25 tahun ini berhasil tetap tenang dalam laga yang diwarnai dengan kartu merah serta beberapa keputusan kontroversial dari wasit.
Umpannya untuk Gali Freitas berhasil berbuah gol dan membawa PSIS unggul 2-1 atas tuan rumah PSIS Semarang.
Tapi bukan hanya assist saja, Wahyu Prast tampil sangat solid berduat dengan Lucao di lini belakang PSIS.
Meski laga berakhir imbang 2-2, perlu digarisbawahi jika dua gol PSS berasal dari situasi bola mati.
Suatu bukti jika pemain PSS kesulitan untuk bisa menembus lini belakang PSIS.
BEK KANAN
Fajar Fathur Rahman (Borneo FC)
Bintang Timnas Indonesia U-22 saat SEA Games kemarin, bermain sangat apik dalam Derby Papadaan kontra Barito Putera.
Kembali mengisi posisi naturalnya sebagai bek kanan dalam setiap laga yang dilakoninya bersama Pesut Etam, pemain kelahiran Manokwari ini sukses menjaga areanya dengan baik.
Pemain didikan SSB Bina Taruna yang baru berusia 21 tahun pada laga kontra Barito terlihat sangat solid.
Meski cukup rajin membantu serangan, namun Fajar Fathur Rahman nyaris tidak pernah terlambat dalam menutup lubang yang dia tinggalkan.
BEK KIRI
Ricky Fajrin (Bali United)
Oke, ini agak kontroversial sebab pada pekan keempat kemarin, Ricky Fajrin dipasang sebagai gelandang bertahan saat laga kontra Arema FC.
Tapi kualitas dalam bertahan serta kecepatannya saat menerobos dan melakukan progresi ke lini depan tidak bisa dipandang sebelah mata.
Apalagi golnya mampu membalikkan keadaan setelah pada awal laga, Bali United sudah lebih dulu tertinggal 0-1 atas Arema FC.
Satu gol dan satu assist berhasil dia catatkan untuk pertama kali dalam musim ini.
Ricky Fajrin memang aslinya berposisi sebagai bek kiri. Jadi tidak ada masalah jika dia ditempatkan di posisi aslinya dalam daftar Sebelas Terbaik kali ini.
GELANDANG TENGAH
Ricky Kambuaya (Dewa United)
Persib Bandung silakan saja menangis dan mengais tanah karena tidak mampu memaksimalkan potensi Ricky Kambuaya seperti saat di Persebaya dulu.
