Di musim 2019, Ucok kembali mencatatkan 10 assist. Dan dari 9 assistnya berbuah 9 gol untuk Marko Simic. Bahkan dalam 5 laga beruntun, Ucok menghadiahi Simic dengan 6 umpan manis.
Kombinasi Ucok-Simic menjadi momok menakutkan pada musim 2019. Simic sendiri keluar sebagai top skor dengan 28 gol. Sayang, Persija hanya mampu finish di peringkat ke-13.
Musim 2021-2022 catatan assist Ucok menurun menjadi 8 assist. Hanya 5 assist yang dia berikan untuk Simic. Simic sendiri tengah berkonflik dengan Persija dan namun tetap mempersembahkan 14 gol bagi Macan Kemayoran. Persija sendiri hanya finish di peringkat ke-7.
Pada musim ini, dibawah komando Thomas Doll, Ucok tetap menjadi pilihan utama untuk menyisir sisi sayap. Namun ada yang berbeda, kali ini tidak ada lagi yang rutin menyambar umpannya. Persija kini sedang krisis penyerang. Ucok baru mencatatkan 6 assist.
Ucok kesepian.
Meski begitu, konsistensi Ucok diganjar panggilan Timnas setelah 4 tahun absen. Shin Tae-yong rupanya memerlukan tenaga Ucok untuk mengepakkan sayap Garuda dalam laga FIFA Matchday melawan Burundi pada akhir Maret nanti.
Dan golnya ke gawang PSIS di pekan ke-31 kemarin, memberikan sinyal bahwa Persija belum menyerah dalam perburuan gelar. Jika pun Persija gagal musim ini, rasanya pantas jika Ucok diganjar penghargaan Player of the Year oleh Persija.
Semoga musim depan Ucok mendapatkan rekan yang siap sedia menyambut umpannya agar tidak kesepian lagi.
