Pelatih dengan Lisensi UEFA Pro Semarakkan Liga 1 Musim Depan, Siapa Saja?

Hanya berselang sepekan kedatangan David Beckham ke Real Madrid dari Manchester United pada musim 2003, Real Madrid kembali kedatangan "orang MU". Tapi Bukan pemain melainkan pelatih. Adalah Carlos Queiroz, yang tadinya menjabat sebagai asisten Sir Alex Ferguson di klub berjuluk Setan Merah yang ditunjuk oleh manajemen El Real untuk menggantikan posisi Vicente del Bosque. Sayangnya, pelatih kelahiran Mozambik itu kurang sukses di ibukota Spanyol yang bercuaca cerah dan memilih kembali lagi ke Manchester yang selalu mendung. Tentu saja kembali menjadi asisten Sir Alex Ferguson. Hal serupa terjadi lagi di Manchester United pada musim 2019 dimana Mike Phelan kembali menempati posisi sebagai asisten pelatih setelah sebelumnya menangani Hull City. Musim 2022, Manchester United kembali lagi kedatangan Steve McClaren sebagai asisten pelatih. CV-nya lumayan mentereng. Mantan asisten Sir Alex Ferguson tersebut berhasil membawa klub Belanda, Twente, menjadi kampiun Eredivisie 2009 setelah sebelumnya gagal bersama Timnas Inggris. Turun kasta dari pelatih kepala menjadi asisten pelatih sebenarnya hal yang lumrah terjadi di dunia sepak bola. Dan hal tersebut kali ini terjadi di Liga 1. Mantan pelatih Timnas Filipina di Piala AFF 2022, Josep Ferre atau biasa dipanggil Coco, menerima tawaran dari klub Persis Solo untuk menjadi asisten pelatih Persis Solo asal Meksiko, Leonardo Medina. Coco yang pernah bekerja Akademi Barcelona ini malang melintang menangani klub Thailand, India, dan Puerto Rico. Meski belum punya prestasi, namun pelatih berusia 39 tahun ini punya lisensi UEFA Pro. Atau boleh dibilang lisensi kepelatihan paling tinggi. Pelatih kepala Persis Solo, Leonardo Medina juga pemegang lisensi UEFA Pro. Lantas apakah hanya Persis Solo di Liga 1 yang punya pelatih dan asisten pelatih dengan Lisensi UEFA Pro? Faktanya tidak. Ada Persib Bandung, Persija Jakarta, dan PSS Sleman yang baik pelatih maupun asistennya yang punya lisensi UEFA Pro. Luis Milla dan asistennya, Manu Cascallana adalah pemegang lisensi UEFA Pro. Persija Jakarta juga tidak mau kalah dengan rivalnya tersebut. Thomas Doll dan asistennya, Pasquale Rocco juga punya lisensi UEFA Pro. Di PSS Sleman, dua staf anyar yakni pelatih kepala Marian Mihail dan asistennya yang berasal dari Belgia yakni Bertrand Crasson juga sama-sama pemegang lisensi UEFA Pro. Bagaimana dengan pelatih lokal? Di Liga 1 musim 2023-2024, hanya ada dua pelatih lokal yang punya lisensi UEFA Pro. Mereka adalah pelatih Persebaya, Aji Santoso dan pelatih Barito Putera, Rahmad Darmawan. Di Persebaya sebenarnya ada mantan pemain Timnas Indonesia dan legenda Persebaya, Uston Nawawi yang juga punya lisensi UEFA Pro. Namun Uston Nawawi kabarnya akan diserahi tugas sebagai Direktur Teknik. Melihat situasi yang ada, ini merupakan pertanda baik bagi perkembangan sepak bola Indonesia karena klub-klub sudah berani untuk menetapkan standar. Dan menjadi pemicu semangat bagi pelatih lokal lain untuk mendapatkan lisensi yang sama.

Baca Juga