Para penggemar sepak bola tanah air tentunya tidak asing dengan nama Sriwijaya FC. Klub ini pernah berjaya pada pertengahan tahun 2000-an silam.
Meski berbasis di Palembang, Sumatera Selatan. Sriwijaya FC sejatinya terlahir dengan nama Persijatim Jakarta Timur di era Perserikatan.
Krisis finansial yang melanda Persijatim, membuat klub itu hengkang dari Jakarta menuju Solo, kemudian berakhir di Palembang.
Gubernur Sumsel kala itu, Syahrial Oesman memutuskan untuk membeli Persijatim pada tahun 2004 dan mengganti namanya menjadi Sriwijaya FC.
Sriwijaya FC resmi berbasis di Stadion Jakabaring dan menjadi kebanggaan warga Sumsel dengan julukan ‘Laskar Wong Kito'.
Sriwijaya FC mencapai puncak kejayaan pada era Gubernur Alex Noerdin, dengan meraih dua gelar juara Liga Indonesia pada musim 2007 dan 2012.
Selain itu, mereka juga mencetak hattrick juara Piala Indonesia (dulu Coppa Dji Sam Soe) sejak 2008-2010.
Sriwijaya FC sempat diperkuat sejumlah pemain yang menjadi tulang punggung timnas Indonesia. Sebut saja Ferry Rotinsulu, Isnan Ali, Ponaryo Astaman, dan Budi Sudarsono.
Namun, bak roda kehidupan. Kini Sriwijaya FC berada di Liga 2, setelah terdegradasi pada Liga 1 musim 2018 dan belum kembali ke kasta tertinggi sepak bola tanah air.
Tak punya homebase dan tempat latihan
Baru-baru ini, kabar miris kembali datang dari klub berjuluk ‘Laskar Wong Kito' ini. Sriwijaya FC dikabarkan masih kesulitan mencari homebase dan lapangan latihan yang representatif.
Dengan kesulitan itu, Sriwijaya FC beberapa kali harus gagal melakukan pertandingan uji coba, seperti laga uji coba dengan Bhayangkara FC, dan tim Pra PON Lampung
Persoalan lapangan ini, bahkan telah dialami Sriwijaya FC sejak musim lalu. Hal itu karena Palembang, sering ditunjuk PSSI untuk menjadi venue ajang internasional.
Sehingga, beberapa lapangan sepakbola di Jakabaring Sport City maupun Stadion Bumi Sriwijaya harus menjalani perawatan dan inspeksi lapangan.
Beruntung, musim ini Sriwijaya FC masih mendapat kemudahan menyewa Stadion Jasdam II Sriwijaya, sehingga masih terjadwal bisa mendapat kesempatan latihan tiga kali dalam seminggu.
