Liga Indonesia

Banyaknya Bratwurst Di Jakarta Bukan Jaminan Hanno Behrens Betah

155
×

Banyaknya Bratwurst Di Jakarta Bukan Jaminan Hanno Behrens Betah

Sebarkan artikel ini
Hanno Behrens Tidak Betah
instagram/hannobehrens18

TIMNAS.CO – Tidak ada yang mudah saat seseorang memutuskan meninggalkan tanah kelahirannya dengan alasan pendidikan, tugas kerja, atau mencari kesempatan.

Banyak faktor yang harus dihadapi. Tan Malaka saat mendapatkan beasiswa ke Belanda harus mendapatkan perawatan dan dipindahkan ke tempat yang lebih hangat untuk menyembuhkan infeksi paru-paru.

Bahkan di Indonesia, pindah dari daerah asal ke daerah baru saja perlu adaptasi dulu dengan budaya, makanan, hingga cuaca. 

Dan hal yang sama juga terjadi dalam sepak bola. Banyak yang beranggapan jika pesepakbola Eropa kemudian pindah main ke Indonesia, maka otomatis dirinya akan menjadi penguasa.

Persis seperti kedatangan nenek moyangnya dulu ke Nusantara untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah.

Sepak bola sendiri adalah anomali. Kita tahu bagaimana ganasnya seorang Erling Haaland yang datang dari Liga Norwegia, kemudian menjadi predator kotak penalti bersama Borussia Dortmund, dan kini mencetak gol seperti bersenang-senang bersama Manchester City.

Tapi bisakah Erling Haaland melakukan yang sama jika main di , katakanlah membela PSS Sleman? 

Erling Haaland adalah anomali. Sepak bola adalah anomali. Dan Liga 1 adalah anomali. Tidak ada jaminan pemain Eropa bisa berjaya di Liga 1.

menjadi pembuktian terbaru. Gelandang asal Jerman ini memutuskan untuk meninggalkan Persija Jakarta.

Behrens mengalami kesulitan beradaptasi. Terutama dengan makanan dan cuaca. Bahkan berat badannya turun sebanyak 7 kg selama berada di Indonesia.

Cuaca yang panas, ditambah kelembaban yang tinggi, membuat Behrens kesulitan untuk beradaptasi. Dirinya juga mengalami masalah dengan perutnya.

Banyak yang mencibir keluhan Behrens ini. Menurut mereka, di Indonesia khususnya di Jakarta banyak orang Jerman.

Restoran Jerman juga sudah banyak. Bratwurst atau sosis Jerman yang kini menjamur dan menjadi kudapan favorit warga Jakarta banyak tersedia namun tidak ada yang mengeluh seperti Behrens.

Mereka lupa, ekspatriat Jerman yang mereka maksud itu bukanlah pesepakbola yang tidak harus berlatih fisik di tengah panasnya cuaca dan tidak harus memperhatikan asupan nutrisi.