Timnas.co – Ada tiga posisi yang kini mengalami kekosongan di tubuh manajemen Arema FC. Kira-kira ada yang mau melamar?
Mundurnya Gilang Pramana dari kursi Presiden Arema FC menambah lubang di tubuh manajemen tim berjuluk Singo Edan ini.
Sebelum Gilang mundur, Arema FC telah kehilang sosok Ruddy Widodo selaku General Manager. Ruddy diketahui sedang berjuang melawan sakit sehingga tidak bisa menjalankan tugasnya.
Selain Gilang dan Ruddy, CEO Arema, R Agoes Soerjanto, juga telah hilang dari peredaran manajemen klub.
Sehingga total ada tiga jabatan yang sedang nganggur di menajemen Arema FC yaitu Presiden Kub, General Manager, dan CEO.
“Kini kita mengalami kevakuman posisi Presiden Klub, General Manager, dan CEO, dan posisi strategis lainnya yang menjadi kebutuhan operasional klub,” kata Komisaris Arema, Tatang Dwi Arifianto, dikutip dari Wearemania, Sabtu (5/11).
Perombakan besar-besaran Manajemen Arema FC
Tatang memastikan mundurnya tiga sosok sentral di tubuh manajemen Arema FC mengharuskan pihaknya membentuk Tim Pemulihan Arema.
Tim Pemulihan Arema bertugas melakukan perombakan struktur organisasi manajemen Arema FC.
Dijelaskan Tatang, Tim Pemulihan Arema nantinya akan diisi oleh orang-orang profesional dibidang sepak bola. Tidak cuma profesional melainkan punya dedikasi terhadap perkembangan Arema FC.
Nama-nama yang bakal mengisi Tim Pemulihan Arema bahkan bisa diusulkan oleh Aremania.
“Di dalam proses pemulihan itu juga dapat merekomendasi perombakan struktur organisasi dalam Arema,” tandasnya.
Gilang mundur dari Manajemen Arema FC
Diketahui, Presiden Arema FC, Gilang Pramana atau yang dikenal dengan sebutan Gilang Juragan 99 mundur dari jabatannya pada Sabtu (29/10) kemarin.
Gilang mundur dengan alasan trauma yang mendalam atas Tragedi Kanjuruhan di awal Oktober lalu.
Kabar mundurnya Gilang disampaikan langsung oleh dirinya sendiri lewat konferensi pers di kantor Arema FC.
“Jujur, saya bangga bagian dari Aremania dan saya bangga jadi bagian dari tim Arema. Saya bangga bisa bawa Arema berprestasi. Di tahun pertama saya bisa membawa Arema juara Piala Presiden itu suatu kebanggaan yang tidak bisa ternilai harganya,” ucap Gilang dalam konferensi pers.