Paradigma tersebut mengacu pada roadmap pembinaan olahraga sesuai UU Keolahragaan No 11 Tahun 2022 dan Perpres No 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Dalam DBON tertera bahwa target utama prestasi adalah Olimpiade. Adapun SEA Games dan Asian Games hanya sasaran antara.
Oleh karena itu, pengiriman atlet-atlet ke SEA Games itu harus berkorelasi kepada Asian Games dan muaranya ke Olimpiade.
Oleh sebab itu, cabor-cabor yang masuk proyeksi SEA Games adalah cabor-cabor Olimpiade. Kalau ada yang non-olimpiade maka yang sebisa mungkin bisa berprestasi.
Sebagai informasi, futsal hingga saat ini tidak termasuk cabor olimpiade. Hingga Olimpiade Paris 2024, belum ada futsal masuk dalam daftar.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menegaskan bahwa pengiriman cabor ke SEA Games 2021 Vietnam sudah berdasarkan keputusan tim review.
“Jadi, semua ada dasarnya. Tim review itu sangat independen. Sama sekali tidak ada campur tangan dari (pejabat teras) Kemenpora apalagi dari menteri,” tegasnya.
“Jadi itu ya dari awal sudah dijelaskan sebab kita sangat obyektif. Saya tidak mungkin menganulir keputusan tim review, karena isinya akademisi, praktisi, ada KONI dan KOI juga,” pungkas Amali.
