Analisis

Warning! Timnas Indonesia Sedang Alami Krisis Striker

300
×

Warning! Timnas Indonesia Sedang Alami Krisis Striker

Sebarkan artikel ini
Prestasi Boaz Solossa
Foto/REUTERS/Beawiharta

Pelatih , Shin Tae-yong (STY) sedang menghadapi krisis di timnas Indonesia. Sejauh ini, belum ada striker yang memuaskannya selama ia menangani timnas Garuda.

Sejumlah striker sudah pernah diuji dalam ajang Piala AFF senior maupun junior, kualifikasi Piala Asia, hingga FIFA Match Day. Namun, belum ada yang menunjukkan tajinya sebagai predator di kotak penalti lawan.

Hal ini yang dikabarkan membuat pelatih asal Korea Selatan ini mencari bibit baru dari para pemain diaspora di luar negeri.

Terakhir, ada nama Mauro Zijlstra yang mengaku bersedia untuk membela panji merah putih. Tentunya hal ini membuat para pecinta sepak bola tanah air menjadi miris.

Padahal, di masa lampau, Indonesia tak pernah kekurangan juru gedor di depan gawang lawan. Sebut saja Peri Sandria, Rochi Putiray, Widodo Cahyono Putro, Kurniawan Dwi Yulianto, Ilham Jayakesuma, Bambang Pamungkas, hingga Boaz Solossa.

Apa yang menyebabkan timnas Indonesia kini mengalami krisis striker yang cukup menyedihkan? Berikut beberapa faktornya:

Regenerasi Mandek

Setelah era Bambang Pamungkas dan Boaz Solossa, timnas Indonesia seperti lambat dalam melakukan regenerasi.

Hal ini terbukti dengan munculnya nama striker naturalisasi yang sebenarnya sudah melewati masa prime, seperti Christian Gonzales dan Beto Goncalves. Kedua pemain itu baru dinaturalisasi ketika berusia di atas 34 tahun.

Sebenarnya, di timnas junior ada sejumlah nama-nama yang pernah bermain cukup gemilang. Sebut saja Titus Bonai, Patrich Wanggai, Osvaldo Haay, hingga Marinus Wanewar.

Namun, permainan yang tidak konsisten dan tindakan indisipliner membuat mereka tidak lagi dilirik ke dalam timnas senior.

Serbuan Striker Asing

Jika melihat daftar top skor sejak pertama kali digelar pada tahun 1994/1995, striker lokal masih cukup mampu bersaing dengan striker asing.

Nama-nama seperti Peri Sandria, Bambang Pamungkas, Ilham Jayakesuma, Boaz Solossa, hingga Ferdinand Sinaga mampu mencatatkan diri sebagai pencetak gol terbanyak.

Namun, sejak musim 2013 yang diraih Boaz Solossa, tak ada lagi striker lokal yang mampu mencatatkan namanya dalam daftar top skor.