Analisis

Sepak Bola Indonesia dan Kuba: Dari Eksklusivitas, Judi, Revolusi, Perang Dingin hingga Piala Dunia

218
×

Sepak Bola Indonesia dan Kuba: Dari Eksklusivitas, Judi, Revolusi, Perang Dingin hingga Piala Dunia

Sebarkan artikel ini
Sepakbola Kuba

Olahraga, khususnya sepak bola, adalah hal yang eksklusif di sebelum terjadinya Revolusi yang dipimpin oleh Fidel Castro.

Sama seperti kondisi Indonesia saat masih bernama Hindia , sepak bola hanya bisa diakses oleh kalangan tertentu saja di Kuba. Dalam hal ini hanya orang-orang kaya Kuba saja yang dapat menikmati sepak bola secara langsung.

Sementara masyarakat lapisan bawah yang jumlahnya sangat banyak menggunakan sepak bola sebagai sarana untuk mendapatkan uang tambahan. Dengan jalan judi tentunya.

Kondisi ini sama persis dengan kondisi Indonesia pra-kemerdekaan. Dimana para pribumi lebih sering terlihat dalam judi sepak bola ketimbang terlibat aktif dalam sepak bola itu sendiri.

Ironisnya, judi bola di Kuba disponsori oleh pemerintahan Fulgencio Batista sendiri yang dikelola oleh para mafia dari Amerika Serikat. 

Hal serupa juga terjadi pada masa kolonial di Indonesia dimana judi bola banyak dibekingi oleh para pejabat. Bahkan setelah merdeka, judi bola malah dijadikan legal pada masa pemerintahan Soeharto. Dan entah kebetulan atau tidak, Soeharto sama dengan Fulgencio Batista: sama-sama dari kalangan militer. 

Setelah pecah Revolusi Kuba dengan Gerakan 26 Juli (M-26-7) yang dipimpin oleh Fidel Castro dan Che Guevara, Kuba akhirnya bisa lepas dari pemerintahan despot pimpinan Fulgencio Batista, Kuba perlahan memperbaiki diri. Salah satunya adalah dengan membuka akses olah raga untuk semua lapisan masyarakat.

Fidel Castro sendiri adalah penggemar basket. Sementara Che Guevara yang asli Argentina dan lahir di kota yang sama dengan Lionel Messi, Rosario, merupakan penggemar sepak bola. Menurut Che Guevara, sepak bola adalah alat revolusi. Pemikiran yang sama juga diusung oleh Bapak Bangsa Indonesia, Tan Malaka.

Sepak bola di Indonesia pasca kemerdekaan berkembang pesat. Bahkan menjadi kekuatan menakutkan di Asia. Namun berbeda dengan Kuba, sepak bola mereka masih dalam level medioker. 

Olahraga nasional mereka justru bisbol. Kuba adalah pernah mendominasi bisbol Dunia pada 70-an hingga 90-an dengan koleksi 18 gelar Juara Dunia.