Analisis

Sama Nasib Pemain Muda Timnas Inggris dan Timnas Indonesia

573
Pemain muda timnas inggris dan indonesia
foto by sky.com dan kemenpora

Angel Gomes dan James Garner tersingkir dari Manchester United. Emile Smith Rowe juga jarang mendapatkan kesempatan di Arsenal. Harvey Elliot dan Curtis Jones bahkan sering mendapat olok-olok dari fans Liverpool.

Hal yang sama juga terjadi pada skuat Inggris U-20 yang berhasil menjadi juara Piala Dunia.

Freddie Woodman yang menjadi kiper terbaik turnamen, terdampar di klub Preston North End. Dominic Solanke memperkuat Bournemouth. Dan Dominic Calvert-Lewin masih saja tampil medioker bersama Everton.

Hype yang berlebih, harga yang mahal, dan kritikan pedas dan tajam dari media Inggris membuat pemain- Inggris jadi sulit berkembang. 

Hal serupa juga terjadi di Indonesia. Bedanya, pemain muda Indonesia lebih banyak menerima sanjungan yang berlebihan sehingga terbuai.

Kemana sisa-sisa skuat AFF U-19 2013? Tidak ada yang menjadi tulang punggung bagi .

Hal lebih tragis bahkan terjadi di skuat Timnas Indonesia U-19 yang menjadi juara Piala Asia U-19 1961.

Bob Hippy lebih memilih fokus terhadap pendidikan dan pergi belajar ke Amerika Serikat.

Sementara Andjiek Ali Nurdin tersangkut masalah suap pemain yang dikenal dengan “Skandal Senayan” pada tahun 1962.

Dan yang paling mengejutkan adalah kasus yang menimpa Sonny Sandra. 

Gelandang yang berhasil membawa Timnas Indonesia U-19 menjadi juara Piala Asia U-19 ini karirnya merosot tajam usai gelaran tersebut.

Bahkan Sonny Sandra berpindah posisi menjadi penjaga gawang. Di posisi barunya ini, nama Sonny Sandra mulai kembali terangkat.

Dia pun menjadi pemain andalan Persik Kediri. Selepas menjadi pemain, Sonny Sandra sukes menjadi pengusaha di bidang konstruksi dan mendirikan SSB.

Sonny Sandra ternyata seorang pedofil yang terbukti menyetubuhi 58 anak di bawah umur. Pada tahun 2015, dia dijatuhi vonis 9 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Kediri akibat perbuatannya tersebut.

Vonis yang amat ringan mengingat kejahatan yang telah dia perbuat. 

Sama seperti Inggris, dan negara lain di dunia, Indonesia sebenarnya tidak pernah kekurangan pemain muda. Dan selalu bisa berbicara di level internasional. 

Exit mobile version