Suporter PSM juga terkena hukuman dilarang menggunakan atribut klub selama 5 kali laga kandang.
Padahal, ada aksi kerusuhan dan pelanggaran yang terjadi pada pekan ketiga dalam laga Derby Jatim antara Persik Kediri versus Arema FC.
Sekelompok suporter Arema FC datang menyusup ke dalam Stadion Brawijaya hingga akhirnya ketahuan bahwa mereka adalah suporter Arema FC. Terjadi keributan.
Tapi hingga saat ini, masih belum ada tindakan atau hukuman apa-apa dari PSSI dan Komisi Disiplin kecuali ancaman untuk memberhentikan Liga 1.
Sontak bagi sebagian pecinta sepak bola, lambatnya PSSI dalam urusan ini akhirnya membuat mereka menuding PSSI tebang pilih dalam memberikan hukuman. Terutama untuk hal-hal yang menyangkut Arema FC.
Menurut mereka, sudah sepantasnya dari dulu sejak Tragedi Kanjuruhan, Arema FC dihukum dengan hukuman minimal degradasi ke Liga 3.
Saat ini Arema FC masih saja bisa berkompetisi di Liga 1. Bahkan bisa merekrut pemain asing. Padahal kabarnya klub tersebut sedang mengalami kesulitan keuangan.
Benarkah jika PSSI pilih kasih? Bagaimana pendapat anda?