Analisis

Prestasi Piala AFF U-19 2013 dan Kehampaan di Sepuluh Tahun Berikutnya

420
×

Prestasi Piala AFF U-19 2013 dan Kehampaan di Sepuluh Tahun Berikutnya

Sebarkan artikel ini
Prestasi Piala AFF U-19 2013
Foto: Dok Koran Sindo

Bahkan hampir sebagian besar pecinta sepak bola tanah air tidak sadar jika kerangka adalah bagian dari Timnas Indonesia U-17 yang berhasil menjuarai ajang Piala HKFA di Hong Kong pada 2012.

Semuanya tanpa ada gembar-gembor yang berarti. Tertutup dengan berita-berita soal kekacauan yang terjadi di tubuh PSSI.

Dan apa yang terjadi pada Minggu malam tanggal 22 September 2013 di Sidoarjo lebih dari sekedar keajaiban. 

Garuda Jaya akhirnya keluar sebagai juara Piala AFF U-19 setelah mengandaskan Vietnam, negara yang mengalahkan Timnas Indonesia U-19 dengan skor 2-1 di fase grup, lewat adu penalti.

Hampir sebagian besar pecinta sepak bola tanah air percaya, masa depan Timnas Indonesia aman berada di tangan mereka. 

Namun harapan tinggal harapan. Lagi-lagi mereka yang mengangkat nama Indonesia, malah dihancurkan sendiri oleh para petinggi organisasi yang belakangnya ada embel-embel “Indonesia”.

Tur Nusantara yang tidak berguna menghabiskan stamina. Keserakahan media juga mereka telan bulat-bulat. Tawaran iklan dan mengisi acara-acara nir faedah mereka terima.

Tapi yang lebih menghancurkan adalah diri mereka sendiri. Sikap yang cepat puas, enggan keluar dari zona nyaman, membuat nama mereka makin terlupakan. Meski ada beberapa yang tidak mampu bangkit lagi karena cedera.

Muchlis Hadi, Maldini Pali, Dinan Javier, Syahrul Kurniawan sudah lebih dulu gantung sepatu.

Zulfiandi kini masih berstatus tanpa klub. Dan , mungkin sebagian pecinta sepak bola membayangkan dia bisa memperkuat Barcelona. Tapi jangankan Barcelona, tawaran untuk memperkuat Chonburi FC saja ditolaknya.

Nyaris hampir semuanya kehilangan minat dengan sepak bola. 

Hanya Hansamu Yama dan Dimas Drajad yang saat ini tercatat sebagai pemain Timnas Indonesia.

Kini sudah hampir 10 tahun yang lalu saat mereka berhasil mengangkat trofi di Sidoarjo. Sudah nyaris satu dekade. Dan harapan tersebut hanya tinggal harapan.