Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong harus berani lebih agresif dalam menurunkan para pemain untuk mengisi posisi starting eleven melawan Timor Leste malam nanti.
Pasalnya, pada laga yang akan dimulai pukul 20.00 WIB ini akan menjadi partai hidup-mati timnas Indonesia untuk menuju babak semifinal Piala AFF U-23.
Bukan hanya sekadar kemenangan, Indonesia juga harus mampu meraih gol yang banyak untuk menjamin satu tempat melalui jalur runner-up terbaik grup.
Jika melihat dari susunan starting eleven melawan Malaysia, Shin Tae-yong memakai pakem strategi 4-4-2. Meski saat pertandingan berjalan, tampak lebih seperti menggunakan strategi 3-5-2.
Posisi Robi Darwis yang menjadi gelandang, harus turun melapis dua bek tengah yang dikawal Muhammad Ferrari dan Kadek Arel.
Sedangkan dua bek sayap, yakni Bagas Kaffa dan Frengky Missa hanya beroperasi sendiri di sektor kiri dan kanan, tanpa adanya bantuan dari lini tengah yang diisi Beckham Putra, Arkhan Fikri, dan Muhammad Kanu.
Jika ingin meraih kemenangan dengan skor besar, tampaknya Shin Tae-yong harus berani memainkan formasi 4-3-3. Dua penyerang sayap bisa diisi oleh Jeam Kelly Stroyer dan Esal Sahrul untuk menopang Ramadhan Sananta.
Kedua pemain ini memberi kreasi serangan yang lebih baik saat dimainkan di babak kedua melawan Malaysia.
Untuk lini tengah, Beckham tampaknya masih akan menjadi andalan. Dua pemain lainnya bisa diisi oleh Robi Darwis dan Alfeandra Dewangga yang sudah bisa tampil di babak kedua melawan Malaysia.
Untuk lini belakang, tampaknya Shin Tae-yong harus mengganti Kadek Arel yang tampil mengkhawatirkan dalam laga melawan Malaysia kemarin.
Di gol pertama, ia melakukan pelanggaran terhadap Fergus Tierney di kotak penalti. Kadek juga kerap out of position saat menutup pergerakan pemain lawan.
Jika Kadek diganti, Robi Darwis atau Dewangga juga bisa bermain sebagai bek tengah. Maka, Muhammad Kanu atau Arkhan Fikri bisa dipasang sejak awal untuk mengisi lini tengah.
Namun perlu diingat, jangan sampai para pemain Indonesia kembali ke setelan pabrik dengan terlalu lama memegang bola dan memaksakan umpan lambung untuk mencari gol.
