“Timnas Indonesia sudah lama ga punya penyerang bagus, ini ada Sananta kok malah ga dibawa?”
Sudah 24 jam pengumuman nama pemain yang dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia dalam laga FIFA Matchday melawan Palestina dan Argentina, dan sudah 24 jam juga para pengamat dadakan mempertanyakan keputusan Shin Tae-yong untuk tidak membawa Ramadhan Sananta.
Harus diakui, Ramadhan Sananta adalah penyerang hebat. 11 gol yang dilesakkan pemain asal Kepulauan Riau adalah bukti shahih. Bahkan dialah pemain lokal yang mencetak gol terbanyak pada musim lalu.
Jika dibandingkan dengan Dimas Drajad atau Dendy Sulistyawan, jumlah gol Ramadhan Sananta jauh lebih unggul.
Tapi jika digali lebih jauh lagi, baik Dimas Drajad dan Dendy Sulistyawan ternyata punya keunggulan tersendiri yang tidak dimiliki oleh Ramadhan Sananta dan itulah yang dibutuhkan oleh Shin Tae-yong.
Pada musim 2022-2023, PSM Makassar berhasil mencetak 63 gol. Jumlah tersebut masih kalah dengan jumlah 67 gol Bali United dan 64 gol milik Borneo FC.
Bedanya, Bali United dan Borneo FC punya tukang pukul di depan seperti Spasojevic dan Matheus Pato. Sementara PSM Makassar tidak.
63 gol milik PSM Makassar merata di semua lini. Tiap pemain di PSM Makassar bisa mencetak gol. Ramadhan Sananta memang menjadi top skor di PSM dengan 11 gol bersama Wiljan Pluim.
Namun secara persentase statistik, Ramadhan Sananta hanya berperan dalam 21% gol PSM Makassar. Masih kalah jauh dengan Wiljan Pluim dengan 31% partisipasi gol untuk PSM.
Bahkan jika dibandingkan dengan Dimas Drajad dan Dendy Sulistyawan, Ramadhan Sananta juga masih kalah.
Dendy Sulistyawan dan Dimas Drajad mencatatkan persentase partisipasi gol sebanyak 26%. Dengan catatan tambahan, Dimas Drajad pada musim kemarin absen cukup lama karena cedera lutut.
Dan bicara soal cedera, Dimas Drajad ternyata mencatatkan menit bermain lebih banyak daripada Ramadhan Sananta.
Dimas Drajad mencatatkan 1546 menit selama 20 penampilan, Sementara Ramadhan Sananta hanya mencatatkan 1190 menit selama 24 penampilan.
