Analisis

Mapan Dulu Baru Jago, Jangan Sebaliknya

76

Permasalahan lisensi klub ternyata menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Dalam artikel sebelumnya, dijelaskan mengenai syarat-syarat apa yang harus dipenuhi untuk mendapatkan lisensi AFC.

Dan beberapa suporter klub kemudian merasa heran. Bagaimana klub kesayangan mereka bisa tidak mendapatkan lisensi AFC? Ambil contoh misalnya PSS Sleman dan .

Apa kurangnya dua klub ini? Punya infrastruktur yang memadai. Pengelolaan pun tampak profesional. Punya pembinaan pemain muda pula.

Lantas kenapa sejak Liga 1 digulirkan, kedua klub ini belum juga mendapatkan lisensi AFC.

Mungkin karena keduanya masih belum lama berkiprah di kompetisi teratas? Persis Solo misalnya, baru promosi ke Liga 1 musim 2022-2023.

Tapi tunggu dulu. Persebaya Surabaya hitungannya juga belum lama berkiprah di Liga.

Bajul Ijo baru promosi ke Liga 1 pada musim 2018. Dan Persebaya Surabaya sudah mendapatkan lisensi AFC pada tahun 2019. 

Jadi “masih baru di Liga 1” bukan termasuk alasan untuk mendapatkan lisensi AFC. 

Untuk PSS Sleman sendiri, sebenarnya tahun lalu ada 8 tuntutan suporter untuk klub. Salah satunya adalah masalah lisensi AFC ini. Tapi tampaknya masih belum ada kejelasan.

Apakah klub Liga 1 yang lain malas mengurus? Atau takut terkena sanksi apabila ada kekurangan di sana-sini?

Bisa jadi juga ada pemikiran “mending jago dulu baru mapan” ketimbang “mapan dulu baru jago”.

Jika hal ini benar, maka lampu merah bagi perkembangan kualitas .

“Mapan dulu baru jago” sendiri sebenarnya sudah diterapkan di Jepang. Lisensi klub adalah hal yang tidak bisa ditawar lagi.

Saat J-League dimulai tahun 1993, hanya ada 10 klub yang ikut. Tidak, anda tidak salah baca. Memang hanya ada 10 klub. Silakan cek sendiri jika masih tidak percaya.

Dari 10 klub tersebut, akhirnya menciptakan standar kompetisi yang jelas. Tidak peduli mau sedikit, yang penting mapan dulu. Titik. Tanpa kompromi.

Dan dari tahun ke tahun, jumlah klub peserta naik, namun sempat turun karena ada masalah. 

Bahkan, untuk kasta keempat Liga Jepang, klub yang berada di peringkat atas tidak selalu bisa promosi. Jika tidak lolos lisensi, jatahnya aka diberikan ke klub di bawahnya.

Exit mobile version