Analisis

Kompak Jadi Medioker, Ada Apa Dengan Persis Solo Dan Persebaya Surabaya?

336
×

Kompak Jadi Medioker, Ada Apa Dengan Persis Solo Dan Persebaya Surabaya?

Sebarkan artikel ini
Ada apa dengan Persebaya dan Persis Solo
Dok Persebaya

Ada yang bilang terlalu dini untuk menilai performa klub ketika kompetisi liga baru berjalan selama lima pekan.

Bahkan Sir Alex Ferguson pernah bersabda jika top spot tidak ada artinya hingga bulan Maret.

Tentunya yang dimaksud pelatih legendaris tersebut adalah kompetisi Liga Premier Inggris. 

Lagipula di sana tiap klub di semua kasta profesional yang masuk dalam Liga, mengikuti 3 kompetisi dalam satu musim. 

Dan tentu saja, biarpun Sir Alex Ferguson yang berujar seperti itu, dirinya tetap akan melakukan evaluasi jika pada pekan kelima saja penampilan sudah jelek.

Seperti yang terjadi pada dua klub peserta musim ini: dan .

Liga 1 musim ini saja sudah banyak terjadi kejutan. 

Siapa yang menyangka jika Dewa United akan berada di puncak klasemen hingga pekan kelima meski sebenarnya banyak yang memprediksi jika klub berjuluk Tangsel Warrior tersebut bisa menjadi kuda hitam pada musim ini.

Tapi yang terjadi pada Persis Solo dan Persebaya seakan terbalik dari prediksi yang ada. Sebab kedua klub ini menjadi calon kuat klub yang bisa melaju hingga babak Championship Series.

Hingga pekan kelima, Persis Solo dan Persebaya Surabaya sama-sama kompak baru memperoleh satu kemenangan, dua hasil imbang, dua kekalahan.

Imbasnya kini Persis Solo dan Persebaya sama-sama menempati peringkat ke-14 dan peringkat ke-15 dengan poin sama, 4. Persis Solo lebih baik dalam selisih gol. 

Jika ada yang bertanya kenapa kedua klub ini bisa sampai tercecer satu strip saja di atas zona relegasi, silakan tengok laga pertama Persis Solo dan Persebaya.

Keduanya memang bertemu pada laga pembuka. Laga tersebut berlangsung sangat seru. Kedua tim saling bertukar serangan.

Persebaya sendiri berhasil menang atas Persis Solo yang saat itu berstatus sebagai tuan rumah dengan skor 3-2.

Terlihat seru tapi sebenarnya dari laga tersebut sudah tampak kelemahan-kelemahan kedua tim yang serupa tapi tidak sama.

Yang membuat serupa adalah koordinasi antar lini yang hampir tidak ada. Setiap pemain seperti bermain sendiri-sendiri.