Analisis

Hari Anak Nasional 2023: Sudahkah Lingkungan Sepak Bola Aman Bagi Anak-anak?

1131
×

Hari Anak Nasional 2023: Sudahkah Lingkungan Sepak Bola Aman Bagi Anak-anak?

Sebarkan artikel ini
Selamat hari anak nasional

Tapi sekarang tidak usah terlalu jauh membahas sampai kesana, saat ini saja anak-anak kehilangan tempat untuk bisa bermain sepak bola. Apalagi di perkotaan.

Terpaksa mereka bermain di jalan area perumahan bahkan bermain di pinggir jalan raya. Padahal hal tersebut bisa membahayakan diri mereka sendiri.

Tayangan siaran langsung sepak bola di televisi pun boleh dibilang tidak ramah anak. Banyak iklan-iklan terutama produk tembakan yang terselip. 

Nonton langsung di stadion? Lebih tidak ramah lagi.

Banyak suporter yang tidak peduli dan cuek saja merokok di dekat anak-anak yang sedang menonton langsung.

Belum lagi teriakan-teriakan dan sumpah serapah yang keluar dari mulut suporter yang tidak pantas didengar oleh anak-anak.

Bahkan nyawa anak-anak yang datang langsung menonton di stadion sebenarnya juga terancam. 

Dari data Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak (KPPA), anak-anak yang menjadi korban pada Tragedi Kanjuruhan mencapai 43 anak yang terdiri dari 10 anak perempuan dan 33 anak laki-laki.

43 dari total 135 korban saja berarti sudah hampir setengahnya. 

Ironisnya, saat ini Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) saat ini lebih memilih untuk mengurusi kasus-kasus populer yang dapat menaikkan nama atau mendapatkan ekspos dari media. 

Kasus-kasus semacam ini cuma dianggap biasa saja oleh mereka.

Salah satu tema Hari Anak Nasional tahun 2023 adalah “Wujudkan Lingkungan yang Aman Untuk Anak”.

Tapi jika melihat kondisi sekarang pada umumnya, dan dari kacamata sepak bola khususnya, masih belum ada lingkungan yang aman untuk anak.

Selamat Hari Anak Nasional!