Sebagai catatan, serangan Argentina sebenarnya tidak maksimal. Namun, pemain Argentina mengerti benar jika sepak bola tidak hanya berpusat pada serangan.
Kunci kemenangan Argentina ada pada posisi tanpa bola mereka. Albiceleste mampu keluar dari pressing, transisi dari menyerang ke bertahan, bagaimana merebut kembali bola, menjadi kunci permainan Argentina.
Itu yang masih belum ada di Timnas Indonesia. Bicara soal fisik, dengan fisik sebesar apapun, bermain tanpa taktis juga akan membuat fisik cepat habis.
Sebenarnya Timnas Indonesia sudah mampu menghilangkan gap dalam soal fisik. Yang kurang adalah bagaimana jika Timnas Indonesia mengalami kebuntuan dalam serangan.
Timnas Indonesia belum punya eksekutor tendangan jarak jauh yang mumpuni apabila mengalami deadlock. Selain itu Timnas Indonesia jadi malah bergantung pada throw-in Arhan. Padahal ada tendangan sudut atau tendangan bebas yang juga bisa dimanfaatkan.
Selain itu, kualitas umpan jauh pemain Timnas Indonesia juga masih jauh dari harapan. Pada babak kedua, Timnas Indonesia berupaya masuk ke lini pertahanan Argentina lewat umpan jauh. Sayangnya selain akurasi kurang, first touch pemain yang menerima umpan masih kurang baik.
Inilah pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh Shin Tae-yong sesegera mungkin.
