News

Keisuke Honda Merasa Dikerjai Tuan Rumah, Netizen Indonesia Merespon!

92
×

Keisuke Honda Merasa Dikerjai Tuan Rumah, Netizen Indonesia Merespon!

Sebarkan artikel ini

Timnas.co – Pelatih tim nasional (Timnas) Kamboja, merasa mendapat intimidasi oleh tuan rumah Indonesia. pun membalas pernyataan mantan bintang Timnas Jepang tersebut.

Duel grup A Piala AFF 2022 antara akan berlangsung Jumat (23/12/2022) besok.

Sebelum pertandingan tersebut, ada topik hangat yang menjadi perbincangan pecinta sepakbola Indonesia. Di mana, pelatih Timnas Kamboja, Keisuke Honda mengeluarkan pernyataan yang cukup gamblang.

Melalui akun twitter pribadinya, Keisuke Honda mengeluh dan merasa semacam “terintimidasi” oleh tuan rumah, Indonesia.

“Dua kali telepon ke kamar hotel tempat saya menginap sekitar jam 4 pagi. Dua panggilan itu ditutup sebelum dijawab,” bunyi cuitan Keisuke Honda.

Tweet itu pun langsung disambar oleh netizen Indonesia. Mereka memberi komentar-komentar yang menohok, mulai dari yang lucu hingga menohok.

“Yamaha semakin di depan.”

“Mungkin itu telpon bangunin ngajak solat subuh, jangan berpiir negatif dulu ya mang.”

Ada juga komentar-komentar yang menyatakan bahwa Keisuke Honda melakukan fitnah. Selain itu beberapa mengatakan bahwa masalah yang sebenarnya kecil namun sengaja membuatnya menjadi besar.

“Jangan fitnah. Kalau takut bilang aja. Jangan cari-cari alasan.”

“Hal kecil dibesarkan. Kamu sudah tua tapi mental anak 11 tahun. Cabut saja saluran telepon kamarmu.”

Cuitan Keisuke Honda itu banjir komentar, baik dari netizen Indonesia maupun Kamboja dan Jepang.

Namun begitu, Honda menyatakan bahwa hal-hal semacam itu adalah hal yang biasa dalam sepakbola. Menurutnya, di pertandingan-pertandingan besar, apa saja bisa terjadi.

“Kalau dipikir-pikir bukankah saya belum pernah mengatakan ini sebelumnya? Ini adalah cerita yang biasa terjadi sebelum pertandingan besar,” pungkas Honda.

Keisuke Honda Akui Kamboja Masih Jauh Dari Level Indonesia

Menurut mantan bintang AC Milan itu, Kamboja masih butuh waktu yang lama untuk mengejar ketertinggalan dari level sepak bola.

Setidaknya 5 hingga 20 tahun untuk mendekati level tim-tim Asia Tenggara lain semisal Vietnam, Thailand, dan termasuk Timnas Indonesia.