Timnas.co – Ada semacam kutukan pelatih asing di Piala AFF, khususnya pelatih Timnas Indonesia.
Sebelum mengikat Shin Tae-yong sebagai pelatih, Timnas Indonesia pernah ditangani tiga pelatih asing.
Ketiga pelatih itu adalah Ivan Kolev (2002), Peter White (2004, 2007), Alfred Riedl (2010, 2014, 2016).
Dari tiga pelatih tadi belum ada satupun yang mampu membawa trophy Piala AFF. Paling tinggi prestasi ketiga pelatih tersebut adalah runner up.
Sama halnya dengan Shin Tae-yong pada Piala AFF 2020.
Racikan strategi Shin Tae-yong mental di tangan Alexandre Polking di partai puncak. Indonesia kalah agregat 2-6.
Kutukan pelatih asing Timnas
Sejauh Indonesia ditangani pelatih asing ada semacam “kutukan” di Piala AFF.
Apalagi kalau pelatih tersebut sampai bertugas dalam dua edisi Piala AFF.
Seperti yang terjadi pada Peter White dan Alfred Riedl.
Keduanya sempat menangani Indonesia pada dua edisi Piala AFF dan edisi kedua pasti selalu berujung kekalahan di fase gugur.
Peter White pada edisi 2004 sukses membawa skuad Garuda menembus partai final meski kalah dari Thailand.
Namun, pencapaian tersebut tidak mampu diulangi pada edisi 2007. Indonesia saat itu gagal di fase penyisihan grup.
Kutukan yang sama juga terjadi pada Alfred Riedl. Alfred Riedl yang sukses membawa Indonesia tembus partai final tahun 2010, justru gagal di fase grup pada edisi 2014.
Situasi ini kini secara tidak langsung sedang menunggu Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong di Piala AFF pertamanya sukses menembus partai final meski kalah dari Thailand.
Namun, pencapaian itu bisa saja terganggu dengan berbagai kendala yang hadir di kubu Timnas saat ini.
Seperti masalah kondisi fisik pemain, cedera pemain, hingga minimnya waktu untuk menggelar pertandingan uji coba.
Belum lagi tim-tim lawan yang tampak serius memburu trophy Piala AFF tahun ini.
Jika tak ingin menanggung kutukan, Shin Tae-yong harus memaksimalkan waktu yang semakin mepet.
Sebagaimana diketahui, saat ini Shin Tae-yong dan anak buahnya masih berkutat pada masalah kondisi fisik.