Sepakan

SEA Games 2001 Malaysia: Gagal Dapat Medali Tapi Dapat Duet Baru

241
×

SEA Games 2001 Malaysia: Gagal Dapat Medali Tapi Dapat Duet Baru

Sebarkan artikel ini
SEA Games 2001 Bambang Pamungkas
AFP PHOTO/ADEK BERRY

TIMNAS.CO – Tahun 2001 merupakan penanda dimulainya milenium baru. Abad 20 yang disebut sebagai abad paling berdarah dalam sejarah umat manusia akibat meletusnya Perang Dunia dan banyak peristiwa lainnya telah berakhir dan berganti dengan Abad 21.

Dan yang diselenggarakan di Malaysia menjadi SEA Games pertama di abad 21.

Indonesia sendiri kembali mengulangi pencapaiannya di SEA Games 1999 dengan menempati peringkat ke-3 perolehan medali di bawah tuan rumah Malaysia dan Thailand.

Lantas bagaimana pencapaian cabang olah raga sepak bola Indonesia di SEA Games 2001 kali ini? Sekedar bocoran sekaligus pengingat, Indonesia terakhir kali menyabet medali emas pada SEA Games 1991 dan hingga kini masih belum bisa mengulanginya lagi.

Jadi bagi yang berharap Indonesia meraih emas pada SEA Games 2001, segeralah kecewa. Dan bagi yang sudah tahu, maka pencapaian Indonesia di SEA Games 2001 ini akan lebih membuat kecewa.

Ibarat tangga, jika di SEA Games 1997 Indonesia keluar sebagai runner up, disusul menutup SEA Games terakhir di abad 20 dengan medali perunggu alias tempat ketiga pada SEA Games 1999, maka Indonesia membuka abad 21 dengan menempati peringkat ke-4 alias tidak dapat apa-apa pada SEA Games 2001.

Setelah hanya kembali menjadi runner up dalam ajang Piala AFF 2000, PSSI mendepak Nandar Iskandar dan digantikan dengan Benny Dollo.

Bersama mantan pelatih Persita Tangerang ini, Indonesia gagal dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2002. Meski begitu, Benny Dollo tetap dipertahankan.

SEA Games 2001 kali ini merupakan SEA Games pertama yang memakai format pemain U-23. yang saat itu sudah berusia 20 tahun masih menjadi andalan lini depan.

Selain itu ada nama yang menjalani debut di SEA Games kali ini seperti Edu Juanda, Maman (catatan: Maman yang ini adalah gelandang legendaris Persita Tangerang), Isnan Ali, Budi Sudarsono, dan yang saat itu masih menjadi andalan klub Semen Padang.

Indonesia tergabung dalam Grup B bersama tuan rumah Malaysia, Vietnam, dan Brunei. Sempat ada rasa pesimis Indonesia bisa lolos sampai ke semifinal.