Dengan dibatalkannya perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia, berarti otomatis sudah mengubur impian Indonesia untuk bisa bermain di Piala Dunia. Andaikan waktu Piala Asia U-20 kemarin Indonesia bisa lolos fase grup, mungkin jalan ceritanya bisa lain.
Namun apa mau dikata. Bahkan dalam persiapan Piala Asia U-20 pun sudah terjadi drama di sana-sini.
Lalu bagaimanakah nasib pelatih Shin Tae-yong? Sumpah, jika dihadapi kondisi carut marut bahkan dari awal bertugas, mungkin pelatih lain bisa langsung mengundurkan diri. Saat ini pun meski boleh dibilang berada dalam tekanan, coach STY memilih untuk tetap bertahan.
Tapi entah sampai kapan dia akan bertahan.
Kemudian muncul wacana, apakah STY akan ditunjuk untuk menangani Timnas U-22 di ajang SEA Games 2023 di Kamboja nanti?
PSSI memilih direktur teknik Indra Sjafri untuk menjadi juru taktik Timnas U-22 SEA Games agar STY fokus menangani Timnas U-20 yang akan berlaga di Piala Dunia. Karena rencana direkrutnya STY adalah seperti itu.
Apalagi waktu pelaksanaan SEA Games 2023 juga mepet dengan Piala Dunia. SEA Games akan berlangsung pada 5 hingga 17 Mei mendatang.
Jika memang kemudian STY akan didapuk menjadi nahkoda Timnas U-22, bisa jadi malah timbul lagi masalah baru.
Yang paling mendasar adalah soal persiapan tim. Indra Sjafri telah memanggil pemain-pemain pilihannya untuk bergabung dalam pemusatan latihan. Kalau STY datang, maka bisa jadi malah terjadi perubahan lagi. Dan waktu sudah mepet.
Bisa saja STY memakai komposisi skuat yang berisi anak-anak muda yang tadinya dipersiapkan untuk berlaga di Piala Dunia. Sebagai hadiah hiburan begitu misalnya.
Namun malah terlihat makin jomplang. Dari skuat yang akan tampil di ajang bergengsi dunia, lalu malah tampil di ajang kelas amatir.
Para pemain yang sudah mengisi skuat Timnas U-22 juga bisa jadi tidak rela jika kemudian mereka digantikan dengan Timnas U-20. Solusinya paling paling diadakan seleksi lagi. Dan itu kembali makan waktu.
Itu juga kalau STY memilih bertahan. Jika bertahan pun, ada baiknya STY beristirahat sejenak melupakan yang terjadi.
