Sepakan

Piala Soeratin Dibatalkan: Entah Mau Dibawa Kemana Jalannya Sepakbola Indonesia Ini

74
×

<strong>Piala Soeratin Dibatalkan: Entah Mau Dibawa Kemana Jalannya Sepakbola Indonesia Ini</strong>

Sebarkan artikel ini
Piala Soeratin Dibatalkan

Entah apa yang ada di kepala para pengurus sekarang ini. Setelah janji akan menggulirkan lagi Liga 2 hanya sekedar janji. Lalu soal penerapan VAR yang berubah-ubah.

Belum lagi masalah rumput GBK yang rusak dan seolah saling lempar tanggung jawab. Kemudian pengangkatan wakil ketua umum PSSI, Zainudin Amali sebagai Komisaris Bank Mandiri. Kini keluar lagi keputusan kontroversial: dan Piala Pertiwi 2023 dibatalkan.

Surat pembatalan sudah sah dikeluarkan dan ditandatangani oleh sang sekjen, Yunus Nusi. Belum keluar alasan apa yang akan dipakai oleh PSSI untuk membatalkan kejuaraan untuk pemain usia muda tersebut.

Jika lagi-lagi Piala Dunia U-20 menjadi alasan, sungguhlah sangat konyol. Dan alih-alih mencari bibit muda demi masa depan sepakbola Indonesia, PSSI malah berencana mengundang Argentina dalam FIFA Match Day. 

Ini sangat bertentangan dengan agenda yang digembar-gemborkan di awal. Jika tak ada komitmen dan konsistensi dalam perencanaan, rasanya sepakbola Indonesia akan begini saja.

Sulit rasanya mencari bibit-bibit unggul jika hanya mengandalkan kompetisi EPA Liga 1 yang bahkan hanya berjalan sebentar.

Ujung-ujungnya, kembali lagi PSSI mengandalkan pemain muda binaan klub. Dan ujung-ujungnya sudah bisa ditebak: terjadi lagi konflik antara klub dengan Timnas.

Apalagi Indonesia memiliki bentang alam yang luas. Tak mungkin jika hanya mengandalkan tim scouting Timnas U-16 dan U-16. Bahkan tim scouting dari klub Liga 1 dan Liga 2 pun tidak akan sanggup tanpa adanya kompetisi muda amatir yang dikelola dengan baik.

Dan dari Piala Soeratin ini justru lahir nama-nama hebat dalam kancah sepakbola Indonesia. Sejak digelar tahun 1965, muncul nama-nama seperti Ronny Pasla, Robby Darwis, Ricky Yacobi, Gunawan Dwi Cahyo, Febri Hariyadi, hingga Egy Maulana Vikri lahir dari rahim Piala Soeratin.

Mungkin PSSI sekarang ini lebih tertarik mendatangkan negara-negara hebat dengan pemain hebat yang kemudian akan memberikan coaching clinic bagi pemain muda dengan jangka waktu sebentar.