Sepakan

Wacana Mengganti Nama Kompetisi Liga Indonesia, Apa Artinya Sebuah Nama?

137
×

Wacana Mengganti Nama Kompetisi Liga Indonesia, Apa Artinya Sebuah Nama?

Sebarkan artikel ini
Wacana Mengganti Nama Kompetisi Liga Indonesia

Jika kita membahas kompetisi liga-liga sepakbola dunia, kita akan selalu akrab mendengar English Premier League, La Liga Spanyol, Serie A Italia, Eredivisie Belanda, Bundesliga Jerman, ataupun Ligue 1 Prancis.

Nama Bundesliga juga dipakai sebagai nama liga di Austria. Atau Serie A juga dipakai di Brasil.

Meski ada embel-embel sponsor, tapi ya dari dulu kita hanya kenal Premier League, La Liga, semacamnya. Tak ada perubahan.

Sementara di Indonesia, ganti sponsor ganti pula nama kompetisinya. Kita tidak pernah ‘akrab' dengan nama ‘'.

Seperti yang kita ketahui bersama, saat ini liga di Indonesia adalah hasil peleburan dari kompetisi Perserikatan dengan Galatama.

Tahun 1994 adalah tahun pertama dimulainya Liga Indonesia. Saat itu namanya malah bukan Liga Indonesia. Tapi Liga Dunhill. Karena memang disponsori oleh Dunhill.

Hanya dua tahun, namanya ganti lagi menjadi Liga Kansas. Sponsornya ya apalagi kalau bukan Kansas.

Namun hanya setahun saja Kansas menjadi sponsor. Dan karena krisis moneter, Liga Indonesia tidak memiliki sponsor.

Hingga pada 1999, masuklah Bank Mandiri sebagai sponsor Liga Indonesia. Selain itu ada desakan dari publik agar kegiatan olahraga tidak disponsori oleh produk tembakau.

Masa olahraga yang seharusnya menyehatkan badan disponsori oleh rokok. Begitu kata publik waktu itu. Bank pelat merah ini cukup lama mensponsori Liga Indonesia hingga 5 musim.

Barulah pada tahun 2004, perusahaan rokok kembali menjadi sponsor. Kali ini Djarum. Raksasa tembakau asal Kudus ini mensponsori Liga Indonesia. Dan kompetisi pun ganti nama jadi Liga Djarum.

Pada 2008, terjadi pergantian format kompetisi. Liga Indonesia Divisi Utama tidak lagi menjadi kompetisi teratas. Digantikan menjadi Liga Super Indonesia (ISL).

Mungkin untuk meniru Malaysia yang sudah lebih dulu memulai kompetisi Liga Super Malaysia pada tahun 2004 menggantikan Liga Premier Malaysia.

Djarum bertahan sebagai sponsor Liga Super Indonesia sampai 2011. Setelahnya, Liga Super tak mendapatkan sponsor meski tetap tak merubah namanya.