TIMNAS.CO – Penampilan inkonsisten Borneo FC di Liga 1 musim 2022-2023 memang tidak diduga sebelumnya. Banyak yang memprediksi Pesut Etam adalah kuda hitam musim ini.
Apalagi setelah melihat penampilan mereka pada ajang Piala Presiden 2022. Borneo FC kala itu masih dilatih oleh Milomir Seslija, berhasil menembus partai puncak. Namun sayang, di final mereka harus takluk oleh Arema FC.
Penampilan Borneo FC pada awal-awal dimulainya kompetisi Liga 1 juga terbilang lumayan. Bahkan mencatatkan 5 kemenangan beruntun. Sayang kemudian mereka habis bensin.
Milomir Seslija didepak, Andre Gaspar masuk. Sayangnya pergantian pelatih ini membawa dampak buruk bagi bomber andalan mereka, Matheus Pato.
Sempat tajam, namun kemudian paceklik gol. Meski memang bomber asal Brasil itu menderita cedera engkel di pertengahan kompetisi.
Namun ada satu nama yang masih tetap konsisten menjaga Borneo FC pada jalurnya: Stefano Lilipaly.
Stefano Lilipaly adalah anggota baru Borneo FC untuk musim ini. Dia menjadi rekrutan terakhir Pesut Etam untuk mengarungi Liga 1 2022-2023.
Dengan pengalamannya selama 5 musim membela Bali United, Fano datang dengan dua medali juara Liga 1, manajemen dan suporter berharap Borneo FC bisa bersaing di papan atas setelah selama ini hanya mengisi papan tengah.
Sayangnya, Borneo FC memang mungkin ditakdirkan dengan inkonsistensi. Punya skuat yang cukup mewah tetap saja belum mampu bersaing di papan atas. Hanya Fano saja yang bisa bermain dengan konsisten pada musim ini.
Tercatat sudah 6 gol dan 5 assist dia persembahkan musim ini. Bahkan golnya melawan Persita di pekan-25 mampu menghindarkan timnya dari kekalahan.
Penampilan terbaik Fano terjadi pada Liga 1 musim 2018 bersama Bali United. Fano berhasil menorehkan 12 gol dan 3 assist.
Jika sampai akhir musim Fano tetap konsisten, bisa saja raihan gol dua digit berhasil ditorehkan di musim ini. Peluang untuk dipanggil lagi ke Timnas kembali terbuka lebar.
Seperti yang kita ketahui, Fano tidak ikut serta dalam skuat Timnas di Piala AFF 2022. Padahal Fano bisa menjadi pemecah kebuntuan saat lini serang macet.
Fano masih belum habis, coach STY!