Sepakan

Stadion Klabat: Stadion di Utara Indonesia Yang Penuh Kenangan

65
×

Stadion Klabat: Stadion di Utara Indonesia Yang Penuh Kenangan

Sebarkan artikel ini
Ronaldo di Stadion Klabat

TIMNAS.CO – Sebagai negara yang penduduknya gila sepakbola, bahkan pendiri negaranya pun begitu, sudah tentu Indonesia ini punya beragam stadion yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Dari yang kelas stadion kelurahan, kecamatan, hingga yang megah dan memakan anggaran milyaran rupiah tersedia di Indonesia. Tinggal sebut saja namanya.

Di utara Sulawesi ada sebuah stadion sepakbola. Bentuknya jika memakai standar saat ini tentu tidak megah. Namun bersahaja dan banyak kenangan tercipta di sana. Namanya .

Terletak di ibu kota Provinsi Sulawesi Utara, Manado, Stadion Klabat adalah saksi betapa bergairahnya Sulawesi Utara dalam sepakbola.

Sulawesi Utara sendiri sejak dulu hingga sekarang ini masih belum berhenti menghasilkan banyak pemain hebat. Ada kiper legendaris Persipura, Jendri Pitoy. Ada juga gelandang tengah Persija, Francis Wewengkang. Saat ini kita mengenal Michael Orah, Dirga Lasut, atau Rivky Mokodompit.

Bahkan pada Liga Indonesia musim 2007-2008, ada 3 klub asal Sulawesi Utara yang meramaikan kasta teratas liga sepakbola nasional: Persma Manado, Persmin Minahasa, dan Persibom Bolaang Mongondow.

Sayang saat ini kondisi ketiga klub tadi sedang tak begitu bagus. Sehingga nama Sulawesi Utara sebagai salah satu kekuatan sepakbola Indonesia agak terlupakan.

Begitu juga dengan nama Stadion Klabat. Stadion yang mengambil nama gunung berapi tertinggi di Sulawesi Utara ini punya banyak kenangan tersendiri.

Salah satunya saat menggelar partai puncak Liga Indonesia 1998-1999. Setelah liga vakum karena krisis ekonomi yang melanda Indonesia, akhirnya Liga Indonesia kembali digelar.

Saat itu PSIS Semarang benar-benar membuat kejutan. Dari tim yang baru saja promosi ke Divisi Utama, hingga akhirnya masuk final.

Selain PSIS yang membuat kejutan, pihak penyelenggara juga membuat kejutan. Biasanya dari babak grup hingga semifinal, pertandingan diadakan di Senayan. Tapi untuk musim 1998-1999, partai puncak malah diselenggarakan di luar pulau Jawa.

Dan Stadion Klabat di kota Manado mendapat kehormatan untuk menggelar laga final yang mempertemukan PSIS Semarang dengan Persebaya Surabaya.

Walau jauh, tapi tak mengurungkan minat suporter fanatik kedua klub untuk menyaksikan langsung. Ditambah animo masyarakat Sulawesi Utara yang juga ingin menjadi saksi sejarah.

Tercatat ada 30.000 penonton yang hadir pada saat itu dan menjadi saksi gol pemain PSIS, ‘Diego' Tugiyo menjebol gawang Persebaya. Klub Jawa Tengah itu berpesta di Sulawesi Utara.

Jika ditengok lagi ke belakang, Stadion Klabat juga menjadi saksi dari aksi Philip Cocu, Jaap Stam, dan Luis Ronaldo yang kala itu masih memperkuat tim papan atas Belanda, PSV Eindhoven.

Pada Juli 1995, PSV Eindhoven diundang oleh Persma Manado yang baru saja mendapat tiket promosi Divisi Utama untuk mengadakan pertandingan persahabatan.

Meski bertajuk persahabatan, tetap saja antusiasme masyarakat Sulawesi Utara, khususnya kota Manado tidak surut.

Ramai-ramai mereka memenuhi Stadion Klabat yang saat itu memang merupakan markas Persma Manado. Bahkan ada yang sampai menginap di Stadion Klabat hanya demi mendapatkan tiket.

Persma Manado yang saat itu diperkuat oleh Rodrigo Ayala dan Francis Wewengkang tidak sanggup melawan gempuran para pemain PSV. Persma menyerah 6 gol tanpa balas.

Stadion Klabat juga menjadi saksi kehebatan Persma Manado di Divisi Utama Liga Indonesia musim 1996-1997. Persma Manado menempati peringkat tiga wilayah timur dan berhak melaju ke Babak 12 Besar.

Sayang mungkin karena tidak bermain di Klabat, Persma gagal lolos ke semifinal. Musim berikutnya Persma Manado bahkan menempati peringkat kedua Wilayah Timur di bawah PSM Makassar.

Sayang kompetisi harus terhenti karena krisis ekonomi.

Saat ini Persma Manado sudah bubar dan berganti nama menjadi Persma Manado 1960. Saat ini Stadion Klabat menjadi markas bagi Sulut United dan Persma Manado dan pernah menjadi markas sementara Persipura Jayapura.

Meski nama Stadion Klabat seperti terlupakan, tapi banyak memberi kenangan bagi mereka yang pernah merasakan menjadi saksi terciptanya sejarah di stadion ini. Dan sampai kapanpun, Stadion Klabat akan selalu menjadi kebanggaan masyarakat Sulawesi Utara.