TIMNAS.CO – Teka-teki hilangnya Saddil Ramdani dalam skuad timnas Indonesia vs Burundi akhirnya terkuak.
Saddil yang awalnya masuk dalam daftar 28 pemain untuk pertandingan melawan Burundi di FIFA Matchday Maret, tiba-tiba tidak terlihat dalam starter maupun daftar pemain cadangan.
Ada yang aneh juga, biasanya akun youtube PSSI atau instagram PSSI sering menontonkan wajah dan tingkah kocak Saddil selama pemusatan latihan, namun kali ini praktif hanya terdengar suaranya saja.
Publik kemudian bertanya-tanya, apa yang sedang terjadi pada winger lincah yang penampilannya sedang impresif bersama Sabah FC musim ini.
Misteri mengenai absennya Saddil terungkap setelah BolaSport.com mengonfirmasi bahwa ia telah meninggalkan timnas Indonesia dan kembali ke Malaysia untuk melanjutkan proses rehabilitasi cederanya.
Menurut keterangan Saddil, cederanya tersebut terjadi sejak ia membela Sabah FC melawan Sri Pahang pada 12 Maret 2023.
Cedera tersebut sempat membaik, sehingga ia bisa bermain melawan Penang FC pada 17 Maret 2023. Namun, cedera hamstring kembali menyerangnya setelah pertandingan tersebut.
Walaupun demikian, Saddil tetap mengikuti panggilan timnas Indonesia dan menjalani latihan terpisah dengan skuad Shin Tae-yong karena kondisi cederanya.
“Saat melawan Sri Pahang, saya mengalami cedera hamstring,” ungkap Saddil kepada BolaSport.com. “Namun, kondisi saya sekarang semakin membaik.”
Saddil juga menjelaskan bahwa ia sempat berlatih dua kali bersama timnas Indonesia sebelum kembali ke Malaysia untuk melanjutkan rehabilitasi. “Sekarang saya sedang tahap rehabilitasi di Malaysia,” tambahnya.
Klub Saddil, Sabah FC, sangat khawatir dengan kondisi pemain tersebut selama berada di timnas Indonesia. Sebagai respons, Sabah FC mengirimkan surat kepada PSSI agar Saddil diizinkan pulang ke Malaysia guna melanjutkan rehabilitasi.
“Sabah FC mengonfirmasi bahwa saya mengalami cedera hamstring dan membutuhkan rehabilitasi yang rutin,” jelas Saddil.
“Oleh karena itu, saya tidak bisa hanya duduk-duduk dan melakukan latihan yang kurang memadai. Sebaliknya, saya diminta untuk menjalani rehabilitasi di Malaysia.”