Timnas.co – Banyak pemain keturunan yang sekarang ingin membela Timnas Indonesia. Padahal, dulu banyak juga yang menolak.
Ada beberapa alasan mengapa mereka yang dulu cuek atau ragu justru berbalik mengirim sinyal ingin membela Timnas.
Anggota PSSI Bidang Naturalisasi, Hamdan Hamedan mengungkapkan beberapa alasan tersebut.
Timnas Indonesia semakin kuat
Hamdan mengatakan, beberapa pemain keturunan saat ini tertarik membela Timnas Indonesia karena melihat progres yang dicapai bersama Pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong mengubah Indonesia yang dulu tidak dianggap sekarang diperhitungkan. Dengan kata lain Indonesia sekarang jauh lebih kuat dari sebelumnya.
Lihat saja bagaimana Indonesia berhasil mengalahkan Curacao yang notabenenya jauh lebih kuat baik dari segi kualitas maupun peringkat FIFA.
Berkat kemenangan atas Curacao, peringkat Indonesia di FIFA kini membaik. Berdasarkan rilis ranking FIFA terbaru bulan Juni lalu, Indonesia kini menempati urutan 152 dengan 1.033,9 poin.
“Jadi ada yang dulunya tidak mau sekarang mau. Kita lihat bagaimana Timnas Indonesia semakin kuat,” kata Shin Tae-yong dikutip dari Instagram @dailygaruda.
Karena Jordi Amat dan Sandy Walsh
Alasan kedua, kata Hamdan, adalah hadirnya Jordi Amat dan Sandy Walsh.
Seperti diketahui, Jordi Amat dan Sandy Walsh bisa dibilang naturalisasi teranyar Timnas Indonesia sejak 2010.
Shin Tae-yong memang jeli dalam melihat kualitas pemain. Baik Jordi Amat dan Sandy Walsh ternyata memiliki segudang pengalaman di Eropa.
Terlebih Jordi Amat. Pemain 30 tahun iti punya jejak bermain di Liga Top Eropa yakni Liga Spanyol.
“Ketika Jordi dan Sandy dinaturalisasi banyak pemain yang dulunya ragu sekarang mengirim sinyal ingin membela Timnas,” kata Hamdan.
Indonesia lolos Piala Asia
Selain dua faktor tadi, Hamdan juga mengungkapkan ketertarikan mereka untuk membela Timnas karena Indonesia lolos Piala Asia 2023.
Sebagaimana diketahui, Indonesia lolos putaran final Piala Asia 2023 setelah berhasil masuk lima runner up terbaik di kualifikasi.
Hasil itu didapat usai mengalahkan Kuwait 2-1, kalah dari Yordania 0-1, dan menggilas Nepal tujuh gol tanpa balas.
